Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Membangun Pustaka dengan Konsep Playground di Seluruh Desa Indonesia

10 September 2024   11:26 Diperbarui: 10 September 2024   16:20 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh lainnya adalah karya Yukuwa Design Lab di kota Sakai provinsi Osaka, Jepang. Arsitek ini membangun sebuah pustaka yang menggabungkan konsep indoor dan outdoor bersamaan. 

Pustaka anak di Sakai, Jepang | dezeen.com
Pustaka anak di Sakai, Jepang | dezeen.com

Nah, pustaka anak ini sengaja dibangun dengan jendela besar menghadap ke taman. Tujuannya agar anak-anak tidak terperangkap dalam bangunan bersekat. Mereka diajak membaca sambil menikmati panorama alam di luar bangunan.

The building's orientation optimises views of the neighbouring park to create a "calm and comfortable" learning space for the children.

Taman kota menjadi sumber ketenangan dan kenyamanan untuk tempat belajar anak. Arsitek benar-benar paham cara menyatukan alam dan bangunan sebagai ruang transfer ilmu.

Kedua contoh desain pustaka di Jepang ini sepatutnya menjadi sumber inspirasi bagi para arsitek Indonesia. Kita perlu mendesain pustaka ramah anak di desa-desa dengan konsep menyatukan alam dan bangunan.

Pemandangan alam Indonesia jauh lebih menyenangkan dan menyegarkan. Menghadirkan ruang terbuka sebagai tempat belajar dengan ribuan koleksi buku bukanlah hal sulit.

Sayangnya, kandidat bupati atau gubernur di setiap provinsi jarang yang berpikir untuk membangun pustaka ramah anak. Rata-rata program yang ditampilkan hanya menyentuh faktor ekonomi.

Akankah pemerintah Indonesia mampu meningkatkan literasi anak menyamai Jepang ? let's see!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun