Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Remaja dan Pengaruh Gim Online, Bagaimana Peran Orangtua?

15 Agustus 2024   12:16 Diperbarui: 15 Agustus 2024   17:32 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan tanyakan kepada mereka apa itu manajemen waktu? kemungkinan besar orang tua mereka tidak memperlihatkan cara menggunakan waktu dengan tepat.

Kebiasaan bangun tidur telat yang selalu ditolerir, waktu bermain tanpa batas, dan menghabiskan waktu tanpa rencana. Inilah awal mula mereka mencontoh dan kemudian menganggap sebagai sebagai standar hidup yang benar.

Adakah para remaja memahami value dalam hidup?

Jika mereka diajarkan hidup dengan nilai (value), tentu mereka tidak terjebak dalam lingkungan toxic. Duduk berjam-jam bersama teman, menghabiskan waktu bermain gim online, lalu pulang ke rumah untuk sekedar makan dan istirahat?

Kemana orang tua mereka? 

Saya sulit memahami bagaimana orang tua layak mentolerir anak-anak yang menyia-nyiakan waktu. Padahal, orang tua adalah gerbang pertama anak belajar manajemen waktu yang baik.

Tentu dengan perilaku dan contoh tauladan dari seorang ayah dan ibu. Atau mungkin fungsi rumah sebatas tempat berteduh dan istirahat semata. Alangkah menyedihkan jika konsepnya seperti ini.

Anak-anak dan remaja sepantasnya hidup tanpa smartphone. Mereka harus diajarkan konsep hidup yang benar, bukan membiasakan segala sesuatu secara instan.

Kalau sejak dua tahun sudah terbiasa dengan smartphone, bagaimana kualitas waktu mereka di kemudian hari?

Di ruang kelas, saya melihat betapa melekatnya remaja dengan smartphone mereka. Bahkan, mereka datang ke dalam kelas sama sekali tidak mencatat pelajaran dan memilih untuk memotret catatan guru di papan tulis. 

Konsentrasi dan fokus para remaja sekarang semakin memburuk. Media sosial dan gim online telah 'menodai' otak mereka. Kemampuan bernalar menurun, interaksi sosial berkurang, dan yang lebih buruk lagi, rasa percaya diri berkurang.

Kesalahan utama ada pada orang tua. Jika orang tua paham, mereka tidak akan menukar perkembangan otak anak dengan smartphone. Alasan sayang dan kasihan hanya pembenaran yang membodohkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun