Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Membatasi Konsumsi Gula untuk Keluarga, Bagaimana Caranya?

2 Agustus 2024   21:19 Diperbarui: 2 Agustus 2024   21:19 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tubuh memiliki batas tolerir. Melampaui angka maksimum sama saja memaksa organ vital bekerja tanpa henti. Kecanduan gula garam tidak mudah untuk dihentikan dalam waktu singkat.

Makanya, anak-anak yang sudah terbiasa dengan jajanan manis sulit menahan diri untuk tidak membeli. Belum lagi diperparah kebiasaan makan dan minum berlebih tanpa kontrol orang tua.

Orang tua adalah kunci membangun kesadaran hidup sehat. Manakala orang tua menyadari arti kesehatan dan berusaha menerapkan hidup sehat dalam rumah, anak akan lebih mudah mengikuti.

Butuh kerjasama yang solid untuk menerapkan hidup sehat. Ayah dan ibu harus sekata dan seiya. Tidak boleh berprinsip beda dalam hal pilihan makanan dan minuman. 

Saat anak melihat apa yang dikonsumsi orang tua, mereka juga belajar arti hidup sehat. Bagaimana jika orang tua malah sehari-hari mengkonsumsi gula berlebih dari minuman kemasan, apa yang dipelajari anak?

Berikan pemahaman pada anak tentang jenis makanan sehat. Mulailah dengan buku bacaan tentang tubuh. Lalu, kenalkan mana makanan dan minuman yang baik dikonsumsi untuh kinerja tubuh yang baik. 

Saya mengenalkan fungsi organ tubuh kepada anak di umur 1-2 tahun. Alhamdulillah hasilnya cukup positif. Anak tidak mudah membeli jajanan tidak sehat dan kesehatannya lebih terjaga. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun