Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Declutter Your Mind, Peran Orangtua Membatasi Konsumsi Digital pada Anak

6 Juli 2024   11:45 Diperbarui: 13 Juli 2024   16:15 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsumsi digital pada anak|freepik.com

Membiasakan anak bermain di luar |freepik.com
Membiasakan anak bermain di luar |freepik.com

Sayangnya, kehadiran smartphone telah mencuri waktu anak. Pola interaksi dan komunikasi anak berubah, diikuti dengan reaksi otak terhadap rangsangan.

Akibatnya, otak cendrung terpancing mengeluarkan hormon endorfin karena konsumsi digital berlebih. Padahal, aktivitas outdoor jauh lebih berguna untuk memicu hormon kebahagiaan secara alami.  

Bersebab interaksi dengan smartphone dan konsumsi digital, perlahan namun pasti, anak merasa candu dan sulit melepas diri dari akses media sosial. 

Interaksi fisik dengan bermain dan bersosialisasi di luar rumah tidak lagi menjadi pilihan menarik bagi anak. Hal ini disebabkan sifat candu yang kerapkali muncul ketika mengakkses smartphone. 

Otak dipenuhi dengan informasi berilmpah. Pada kenyataannya, hanya sedikit dari informasi ini bermanfaat bagi otak. Sisanya adalah sampah yang wajib dibersihkan.

Menghapus sebagian informasi dalam otak seharusnya dilakukan secara berkala. Seperti membersihkan sampah dalam rumah. Jika dibiarkan menumpuk dan tidak dibuang, bau busuk dan penyakit mudah muncul dalam rumah. 

Pikiran manusia juga perlu dibersihkan setiap harinya. Konsumsi digital berjam-jam juga berdampak negatif. Untuk itu, pembatasan konsumsi konten digital sepatutnya dijadikan rutinitas. 

Aktivitas yang menantang baik untuk perkembangan otak anak | freepik.com
Aktivitas yang menantang baik untuk perkembangan otak anak | freepik.com

Bagaimana caranya?

Men-declutter otak tanpa memahami strategi yang tepat sama halnya seperti membersihkan rumah dengan terus menimbun barang ke dalamnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun