Sepulang sekolah tadi, anak saya tiba-tiba berkata "ayah, guru adek di les ramah kali, beda sama guru adek di sekolah"
Sontak, kalimat tersebut membuat saya berhenti bernafas sesaat dan seketika berpikir,Â
" ternyata anak-anak sangat jujur dengan perasaannya".Â
Hanya saja, orang dewasa sering tidak peka dengan perasaan anak kecil.
Saya sendiri sebagai orang tua kerapkali gagal mengontrol emosi, sehingga terkadang berbicara ke anak dengan suara keras dan lupa akan apa yang kemudian menjadi memori yang membekas di otaknya.
Pun demikian, dalam ranah pendidikan banyak sekali guru yang gagal membaca perasaan anak didik. Lalu, dengan tanpa bersalah, guru 'menghukumi' murid dengan standar mereka.
Bersikap ramah pada murid bukan bermakna memanjakan atau menjadikan mereka raja.Â
Ramah disini lebih kepada menghormati murid sebagai individu, sehingga perasaan mereka dihargai, dipahami, dan dihormati.
Dua hari yang lalu ketika duduk bersama teman sambil menikmati segelas kopi, kami membahas permasalahan dalam lingkup institusi pendidikan.
Hingga, timbul sebuah pertanyaan, kenapa murid sekarang tidak lagi sopan dan mau menghargai guru?