Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Vania Indomaret dan Kemampuan Berbahasa Asing

3 Januari 2024   21:05 Diperbarui: 4 Januari 2024   18:21 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vania Indomaret | Tangkapan layar via Kompas.com

Vania mungkin bukan satu-satunya yang bisa berbahasa asing mendekati kemampuan penutur asli (native speaker). Tapi yag pasti, butuh motivasi tinggi untuk berada di level tersebut. 

Kualitas berbahasa seseorang berbanding lurus dengan jumlah input yang diterima dan bagaimana ia memprosesnya dengan melatih berbicara terus menerus tanpa bosan.

Ketika otak menyimpan bahasa pada pikiran bawah sadar, maka seseorang tidak lagi harus berpikir saat menggunakannya. Bahkan, indikasi seseorang sudah memiliki output yang bagus bisa terlihat dari seberapa nyamannya ia saat berbicara dalam bahasa asing.

Nah, jika demikian, siapa saja bisa belajar bahasa asing dan menguasai dengan baik. Pertanyaannya, apa tujuan kita menguasai bahasa asing? sekedar tahu saja atau hanya untuk bergaya. 

Cepat atau tidaknya seseorang menguasai satu bahasa tidak sepenuhnya diukur pada berapa lama ia sudah belajar. Toh kita menyaksikan sendiri berapa banyak orang yang belajar bahasa Inggris di sekolah, tapi hasilnya nihil.

Ya, belajar bahasa secara formal di sekolah tidak bisa dijadikan standar keberhasilan menguasai bahasa. Bisa jadi kita terpaksa belajar karena berharap mendapat skor bagus, sedangkan kita sama sekali tidak memiliki motivasi untuk mempelajarinya. 

Hanya sedikit orang yang termotivasi belajar bahasa asing. Pun demikian, keberhasilan mereka menguasai bahasa asing erat kaitannya dengan kemauan belajar tinggi dan tidak gampang menyerah. 

Mungkin, Vania termasuk salah satu diantaranya. Walaupun tidak pernah belajar bahasa Jepang dalam kelas, ia menjadi contoh langka bahwa kemauan yang kuat tidak menutup segala kemungkinan.

If there is a will, there is a way ! barangkali, itulah pribahasa yang tepat disandingkan padanya. Cara bisa dicari jika kemauan sudah bulat. Intinya bukan pada kemampuan, tapi lebih kepada kemauan. 

Bagaimana menurut anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun