Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengapa Makan Bersama Keluarga Begitu Penting?

16 Oktober 2023   17:53 Diperbarui: 16 Oktober 2023   19:54 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika suatu saat terdesar, kebiasaan memasak yang diwarisi menjadi senjata penyelamat. Saat istri sakit, siapa yang kemudian diandalkan untuk memasak? apakah harus selalu memesan makanan di luar?

Nah, menghidupkan tradisi makan bersama jelas sesuatu yang bermanfaat. Anak bisa lebih dekat bersama keluarga dan komunikasi akan terjalin aktif di meja makan. Syaratnya, matikan HP! no phone while eating.

3. Ajak Anak Belanja Bersama

Ayah dan ibu, seberapa seringkah anda mengajak anak berbelanja ke pasar? mungkin jawabannya SANGAT JARANG!. padahal, mengajak anak belanja ke pasar tradisional memberi pelajaran berharga bagi mereka yang akan diingat seumur hidupnya.

Di pasar, anak bisa diajak untuk mengenal sayur-sayuran yang menyehatkan tubuh dan mengetahui harga masing-masing sayuran. Jadi, anak sedari kecil sudah perlahan memahami 'harga' hidup sehat.

Jelas ini bukan hal mudah! orangtua mungkin tidak mau repot dan terlihat ribet. Namun, hidup sehat memang perlu diajarkan dari kebiasaan yang positif dengan berinteraksi langsung mengenalkan sayuran, buah-buahan dan bumbu masak.

Terdengar simpel, bukan?

Kembali pada pertanyaan awal, berapa banyak orangtua yang mau melibatkan anak ketika berbelanja. Saya sendiri ketika ke pasar tradisional, yang sering terlihat adalah kaum emak-emak saja, hanya sebagian kecil saja kaum pria yang tertarik ke pasar. 

Bagaimana dengan pemandangan orangtua berbelanja bersama anak? jika pun ada, persentasenya sangat-sangat KECIL. Ini menggambarkan bagaimana pola hidup sehat yang boleh jadi tidak lagi terwariskan kepada anak pada banyak keluarga. 

Akhir Kata

Sebagai penutup tulisan ini, saya mengajak para orangtua untuk lebih sering menghidupkan dapur dan mengajarkan anak tentang nilai kesehatan.

Libatkan anak ketika di dapur agar mereka paham cara memproses makanan. Ketika makan, biasakan untuk tidak memegang smartphone. Orangtua harus terlebih dahulu memberi contoh agar anak meniru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun