Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Marketplace Guru, Solusi atau Mitigasi?

17 Juli 2023   14:48 Diperbarui: 17 Juli 2023   15:29 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pro dan kontra dalam sebuah kebijakan baru adalah hal biasa. Ide lahirnya marketplace guru perlu diapreasiasi dan dikritisi sesuai porsinya. Yang baik diambil dan yang buruk ditinggalkan.

Martketplace guru dipercaya menjadi solusi perekrutan guru tepat sasaran dan efisien. Sekolah bisa langsung menemukan calon guru yang ideal dari database yang sudah tersedia.

Artinya, perekrutan guru tidak lagi harus menunggu seleksi guru masal setahun sekali dari pemerintah. Kapan sekolah kekurangan guru boleh langsung mencari kandidat, menyeleksi dan mengontrak guru tersebut.

Yang menjadi pertanyaan, bagaimana nasib guru yang sudah diseleksi? bagaimana kejelasan gaji mereka dan berapa lama mereka akan mengajar di sekolah yang merekrut mereka?

Sebagaimana lazimnya sistem perekrutan guru setiap tahun, calon guru PNS akan mendapat SK penempatan dan status gaji serta tunjangan terjamin dari pemerintah. 

Perekrutan guru versi pemerintah sejauh ini menjadi satu-satunya gerbang masuk kandidat guru dari fakultas keguruan. Selain gaji yang jelas, masa kerja juga bisa diprediksi. 

Usulan marketplace guru sejatinya dipelopori guna mencari solusi lebih efisien dalam hal seleksi guru. Menurut Nadiem Makarim, database guru ini nantinya menjadi penghubung antara guru yang berbobot dan sekolah.

Jika sebelumnya seleksi guru diadakan oleh pemerintah, maka kedepan sekolah memiliki kebebasan untuk merekrut guru untuk mengisi kekosongan.

Akan tetapi, banyak yang khawatir akan nasib guru yang kemudian diseleksi sekolah. Akankah mereka mendapat tunjungan dan gaji tetap atau sebatas mengajar saja untuk mengisi jam yang kosong.

Artinya, kejelasan masa depan guru di dalam marketplace boleh jadi sedikit buram. Dari segi pendapatan, mungkin saja tidak lebih baik dari gaji guru honorer saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun