Ini bermakna, sekolah dan guru-guru yang terdapat didalamnya perlu memikirkan kualitas keilmuan setiap siswa dan siswi serta sejauh mana kesiapan moral siswa untuk membawa serta ilmu yang diberikan pada mereka.Â
Dengan kata lain, jangan sampai fokus pendidikan lari dari konsep sebenarnya. Kesan dari sebuah institusi pendidikan tidak seharusnya dipahami dari secarik foto dengan seragam.
Sebaliknya, siswa dan siswi akan lebih bermakna jika diarahkan untuk memahami hakikat ilmu dan peran mereka sebagai individu yang berkualitas dengan bidang keilmuan yang dikuasai setelah menyelesaikan proses pendidikan.
Ringkasnya, kebanggaan yang harus ditanamkan dalam benak siswa jangan sampai terpusat pada prosesi belaka. Lebih dari itu, beri pesan pada siswa bahwa betapa malunya mereka jika menamatkan sekolah dengan keilmuan yang tidak mampu dipertanggungjawabkan.Â
Kembali pada judul tulisan, Wisuda, Antara Tradisi atau Adu Penalti?
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H