Agar sebuah produk laku terjual, fokuslah pada kelebihan produk yang ditawarkan kepada calon pembeli. Jangan pernah menjual produk atau jasa yang tidak sesuai manfaatnya dengan harga yang dipatok.
Misalnya, Aqua berani menjual air minum dengan harga tinggi karena kualitas air premium yang ditawarkan. Akankah air galon biasa terjual cepat dengan harga katakanlah 15 ribu?
Walaupun secara harga lebih murah dari Aqua, namun kepercayaan konsumen menentukan angka penjualan. Jika secara kualitas terbukti higienis dan tidak jauh berbeda dari Aqua, jelas saja konsumen akan tertarik.
Lihat saja sistem penjualan harga air minum merek Cleo, bukankah peminatnya juga besar? Kenapa konsumen mau membeli dengan harga yang relatif hampir sama dengan Aqua?
Sebuah produk yang berhasil meraih hati pelanggan akan lambat laun melaju ke atas. Kualitas dan manfaat yang didapat tetap menjadi penentu meningkat atau tidaknya daya jual sebuah produk.
Dalam hal jasa misalnya, seorang arsitek yang dikenal menawarkan harga desain rumah terjangkau disertai konsultasi rumah gratis dengan kualitas jasa premium akan lebih mudah menggaet calon konsumen jika dibandingkan arsitek dengan sistem satu harga namun secara kualitas tidah jauh beda.
Guru juga demikian. Banyak jasa guru privat yang berhasil mendapatkan kepercayaan konsumen karena kualitas pengajaran yang terbukti mencerdaskan dan mempermudah siswa.
Dalam konteks lain seperti perbengkelan. Harga perbaikan mobil dengan sistem langganan seperti membership akan jauh lebih mendatangkan profit besar dibandingkan sistem perbaikan satu harga.
Kenapa bisa demikian? Lagi-lagi ini berhubungan dengan kepuasan dan kepercayaan. Jika sudah masuk ke dua hal ini, maka hati sulit berpaling, bukankah demikian?
Lantas, kenapa sales mobil identik dengan gadis-gadis cantik? Nah, khusus untuk topik ini kita bahas lain kali saja ya. hehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H