Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Dua Penghambat Bisnis yang Jarang Disadari, Apa Saja?

24 Maret 2023   17:52 Diperbarui: 24 Maret 2023   22:20 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penghambat bisnis|freepik.com

Pernahkah kita melihat usaha kuliner yang baru beberapa bulan dibuka lalu tiba-tiba tutup? Atau toko kelontong yang tahun lalu diresmikan, lalu beberapa bulan kemudian tidak terbuka lagi.

Kira-kira apa penyebabnya? Mungkinkah modal tidak cukup atau ada kerugian yang tidak sanggup ditutupi?

Visi yang tidak Jelas

Saya punya teman yang dulu pernah buka usaha kuliner. Di awal semua terlihat baik-baik saja. Soal rasa tak usah diadu, nasi uduk yang ia jual punya rasa yang khas. Harganya pun cocok dengan kantung mahasiswa. 

Saat itu, teman saya ini hanya sebatas mengadu nasib. Karena tidak punya kerjaan tetap, ia memilih berjualan nasi uduk di warung kopi orang. 

Ia pernah pindah ke tempat berbeda karena beberapa alasan yang sulit dipahami. Satu yang saya tahu, ia tidak membangun usaha kulinernya dengan sebuah visi yang mudah dipahami. 

Benar, tujuan utamanya adalah uang. Tentu itu tidak dapat dipungkiri. Siapa yang tidak menghendaki profit ketika memulai usaha. Semua pelaku usaha pasti menginginkan profit. 

Sayangnya, tanpa visi yang jelas, lika-liku bisnis tidak berjalan baik. Visi ini laksana kompas yang dapat memandu saat arah tak terlhat jelas. 

Modal usaha bisa dicari, tidak cukup bisa dipinjam. Tapi, sebuah visi tidak bisa dibeli, melainkan dibuat secara tertulis dari awal. Jauh sebelum bisnis dimulai.

Pada banyak contoh, toko kelontong misalnya, banyak diantaranya yang tidak mampu bertahan lama. Sebabnya satu, mereka tidak mampu beradaptasi dengan baik mengikuti zaman. Akarnya adalah visi yang tidak jelas. 

Pelaku usaha retail seperti Alfamart dan Indomaret memiliki visi spesifik tentang berapa omset yang mereka taksir perbulan dan berapa lokasi baru yang bisa dijamah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun