Sekilas memang tubuh tidak langsung memberi respon negatif pada makanan yang mengandung manis berlebihan, namun seiring umur bertambah dan akumulasi racun di tubuh tertumpuk, maka dengan sendirinya tubuh akan memberi tanda.
Terkadang tanda-tanda kecil yang sering diberikan tubuh kita abaikan. Misalnya, tangan sering terasa kebas, kaki mulai sulit diajak kompromi ketika duduk lama.
Semua itu pada hakikatnya adalah reaksi tubuh memberi tanda. Darah yang tidak lancar mengalir membuat tumbukan racun sulit dikeluarkan dari tubuh.
Apalagi, pola hidup yang jarang bergerak dan terbiasa duduk berlebihan. Sudah barang pasti darah tidak mengalir dengan baik ke seluruh tubuh.
Parahnya lagi, asupan gula yang tidak pernah dihiraukan membuat kerja pangkreas dipaksa untuk memproduksi insulin guna menyeimbangkan kadar gula.Â
Lihat saja minuman saat ini, terlihat keren bagi remaja. Kalau dilihat dengan seksama, kadar gula yang dimasukkan jelas berlebihan. Dengan jenis minuman seperti itu tiga minggu sekali, sudah cukup untuk membuat pangkreas kewalahan.Â
Buruknya lagi, dengan asupan gula berlebih, tidak ada usaha untuk menyeimbangkan dengan olahraga rutin. Jelas saja, tumpukan sampah sulit dibersihkan dari dalam tubuh.
Coba bayangkan bagaimana kerja tubuh yang dipaksa untuk bekerja 24 jam membuang racun. Bukan hanya lelah, organ tubuh bagian dalam terpaksa memacu fungsinya di luar kadar normalnya.
Lalu, saat organ penting ini sudah lelah, barulah reaksi tubuh terlihat jelas. Muncullah penyakit gagal ginjal di umur yang belum genap 20 tahun, stroke di usia di bawah 30 tahun, fungsi ginjal yang tidak lagi bisa menyaring darah, dll.
Menjaga Organ Tubuh Bagian Dalam
Jika bisa bijak, selagi muda gunakan waktu untuk menjaga fungsi organ tubuh dengan baik. Caranya simpel saja, perhatikan apa yang masuk ke mulut.
Hindari makanan dan minuman yang gulanya berlebih, karena organ seperti pangkreas bisa terdampak. Selain itu, jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung garam berlebih.Â