Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keluar dari Zona Nyaman dan Mencoba Hal Baru

8 Februari 2023   11:34 Diperbarui: 8 Februari 2023   11:40 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karenanya, keluar dari zona nyaman tidak bisa terjadi dalam sekejap, harus ada pengulangan setidaknya selama 30-60 hari. Pada kondisi dimana tubuh sudah terbiasa bangun jam 10 pagi, maka untuk melayih bangun jam 5 pagi harus dipaksakan berulang kali setiap hari selama sebulan. 

Database yang sudah menetap lama disimpan pada pikiran bawah sadar (subconscious mind), seringnya, informasi yang menetap lama di otak adalah hasil kebiasaan bertahun-tahun lamanya.

Membiasakan Hal baru

Ketika ingin mencoba hal baru, otak pastinya tidak langsung bisa menyimpan informasi sebagai database inti. Artinya, jika hanya dilakukan sesekali, maka otomatis otak tidak menyimpannya dengan baik.

Bagaimana caranya agar kebiasaan baru melekat di otak?

Agar otak mampu menyimpan informasi kebiasaan baru secara lama, maka penting sekali untuk menjaga ritme konsistensi. Ini berarti, apapun kebiasaan baru harus terus diulangi setiap hari tanpa ada jeda. 

Baru kemudian saat otak sudah merekam kebiasaan ini secara berulang, informasi kebiasaan sebelumnya akan digantikan dengan informasi baru yang pada akhirnya bisa menjadi database. 

Misalnya, seseorang yang ingin belajar tentang investasi harus memahami cara berinvestasi dengan baik, lalu mencobanya dengan menerapkan strategi berdasarkan ilmu yang sudah dipelajari.

Akan tetapi, untuk membentuk keahlian, perlu ada pengulangan berupa trial and error yang bisa terbentuk dari puluhan bahkan ratusan kali pengulangan, terlepas apakah gagal atau berhasil.

Pastinya, pengalaman kegagalan bisa memacu otak untuk mempelajari hal baru berupa strategi dan trik yang lebih efektif, yang pada akhirnya menjadi pengalaman investasi berujung kesuksesan.

Walaupun demikian, banyak orang yang lebih duluan takut untuk mencoba, alasan mendasar karena tidak ada pengalaman. Padahal, pengalaman baru datang dengan percobaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun