Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keluar dari Zona Nyaman dan Mencoba Hal Baru

8 Februari 2023   11:34 Diperbarui: 8 Februari 2023   11:40 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa takut seringkali menjadi penghalang utama untuk meraih kesuksesan. Tidak heran, banyak buku tentang personal development yang menitikberatkan rasa takut sebagai batu besar yang harus disingkirkan.

Takut merupakan hal wajar yang memang ada pada tiap individu. Meskipun demikian, rasa takur berlebih bisa menjadi hal negatif yang dapat menghambat kemajuan seseorang.

Kemampuan untuk bisa menyingkirkan rasa takut tidaklah mudah, butuh latihan agar tubuh bisa menyesuaikan dengan keadaan agar mudah beradaptasi.

Keluar dari zona Nyaman

Rasa nyaman pada kondisi tertentu bisa menjadi hal negatif jika tidak pada tempatnya. Misalnya, orang yang sudah terbiasa bangun pagi telat akan merasa nyaman untuk terus bangun lebih lama setelah matahari terbit.

Padahal, kebiasaan bangun telat bukan hanya tidak baik bagi kesehatan, tapi juga berdampak pada produktivitas. Bagi orang yang sudah terlanjur mudah terlelap dan menunda untuk bangun lebih awal, tentu saja ada nilai kenikmatan berbentuk kenyamanan.

Pada saat mencoba untuk bangun lebih awal, tubuh pasti akan menolaknya dengan rasa tidak nyaman. Saat sudah terbiasa bangun telat, jam kerja tubuh sudah berubah dan akan sangat sulit untuk membiasakan bangun lebih cepat.

Ini menjadi alasan kenapa keluar dari zona nyaman tidak mudah, bukan karena tidak mungkin tapi lebih kepada memaksakan tubuh untuk bisa merasa nyaman pada hal baru.

Otak sebagai pusat kendali memiliki database yang dipakai untuk memerintahkan anggota tubuh. Kebiasaan yang sering dilakukan aka menjadi database inti bagi otak. 

Jika sering bangun telat, maka otak akan selalu memberi perintah serupa pada jam yang sama. Rasa tidak nyaman akan muncul saat otak menerima informasi baru seperti bangun lebih cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun