Pemerintah tahu bahwa literasi bukan sekedar memindahkan huruf dari buku ke otak anak, lebih dari itu ada peran ayah dan ibu untuk mulai merencanakan masa depan anak dari dalam rumah.
Finnish children experience a happy and stress-free childhood and enjoy short school days and light amount of homework
Bagi orang tua di negara Skandinavia, proses belajar bukan sesuatu yang menciptakan stres. Berbeda dengan sekolah di Indonesia yang berusaha untuk memindahkan semua isi buku ke kepala siswa.
Di Finlandia, siswa punya masa kecil yang menyenangkan dan jauh dari stres. Anak menikmati masa sekolah yang singkat dan pekerjaan rumah yang sangat sedikit.Â
Local, context driven curriculum
Uniknya, produk kurikulum di Finlandia tidak datang hanya dari pemangku kebijakan di pusat. Guru ahli dilibatkan untuk memberi pendapat tentang jenis kurikulum yang relevan dengan konteks lokal.
Jadi, bukan memaksakan pendapat secara sepihak dengan merubah isi kurikulum lalu langsung dijlankan oleh guru-guru. Kenapa Finlandia memiliki produk kurikulum yang diakui dunia?
Dalam menentukan kurikulum, Finlandia memulai dengan national core curriculum yang nantinya dipakai untuk menentukan kurikulum lokal.Â
Kurikulum inti memandu para guru, pembuat kurikulum lokal, dan petugas setempat untuk mengikuti asas kurikulum yang sudah ditetapkan oleh pusat.
Tidak hanya itu, konsep belajar dan tujuan belajar diatur dengan baik untuk menentukan lingkungan belajar yang cocok, budaya sekolah, dan metode kerja.Â
Dengan cara ini, kurikulum di Finlandia tidak hanya fokus pada hal administratif saja, lebih dari itu para guru punya kebebasan mengembangkan pedagodik atau ketrampilan mengajar.
Alhasil, kurikulum d Finlandia sangat fleksibel dan guru merasa nyaman mengajar dengan menyesuaikan konteks dan bahan ajar namun tetap mengikuti inti kurikulum dari pusat.
Perubahan kurikulum di Finlandia terjadi pada tahun 1994, di mana pemerintah pusat memberi otonomi pada daerah. Setelah itu, tahun 1998 perubahan pada peraturan tentang pendidikan juga ikut berubah total.