Apakah ada yang akan dirugikan dengan kebijakan ERP? Banyak yang menilai bahwa ojek online bisa masuk 'perangkap' ERP saat melintasi jalan-jalan yang masuk kriteria ERP.
Akan tetapi, ada yang berkilah bahwa ojek online biasanya tidak terlalu sering mengantar pelanggan dengan jarak jauh, artinya kemungkinan terjebak pada jalan berbasis ERP lebih sedikit.
Kedua asumsi ini bisa benar dan bisa salah, tergantung ke mana arah tujuan ojek online dan seberapa sering lintasan ERP menjadi langganan ojek online atau taksi online yang memang mencari nafkah dari jalan.
Tentu saja, saat kebijakan ERP dijalankan, perlu ada analisa lebih mendalam sejauh mana lintasan ini dilewati orang dengan kriteria kendaraan seperti apa, misalnya apakah lebih banyak pelintas yang berasal dari kendaraan mewah, atau mereka yang melintas untuk mendapatkan setoran guna bertahan hidup.
Data ini perlu dijadikan database yang harus dikaji nantinya untuk kemudian dirumuskan kembali sebagai bahan pertimbangan tingkat efektifitas pemberlakukan ERP.Â
Semoga pemeritah benar-benar sudah mengkaji kelayakan sebelum membuat kebijakan. Apapun kebijakan, analisa data sangat perlu dikedepankan guna memberi kenyamanan dan keamanan untuk semua pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H