Meskipun demikian, pemerintah juga perlu mengkaji apakah aturan ERP akan efektif jangka panjang. Jangan sampai cuman sebatas ingin terlihat keren saja seperti negara maju lainnya yang sudah berhasil menerapkan ERP.
Banyak indikator keberhasilan yang perlu dianalisa dan dikaji, yang lebih penting lagi jangan sekedar mencontoh negara lain tapi pahami konteks sebuah kebijakan pada kultur dan kebiasaan masyarakat.
Ada banyak kebijakan yang jangankan berhasil, baru dijalankan sudah menimbulkan masalah. Jadi, sebaiknya siapkan solusi jika masalah baru muncul dan jangan lempar batu sembunyi tangan dengan berkata "bukan saya". Sungguh akan memalukan jika demikian.
Smart City
Kota-kota besar sudah lumrah menerapkan konsep smart city. Jakarta adalah salah satu kota besar yang sudah menerapkan ini dengan nama Jakarta Smart City (JSC) sejak 2014.
Landasan pemberlakuan smart city adalah keinginan memberikan solusi yang cepat pada masalah kota. Sebagai kota metropolitan dengan jumlah penduduk yang saban hari terus meningkat, jakarta memerlukan data yang terintegrasi untuk menawarkan solusi tepat sasaran.
Makanya, warga Jakarta sudah sangat familiar dengan konsep smart city yang salah satu produknya adalah JAKI. Di bawahnya ada JakSiaga, JakPangan, JakLapor, JakSurvei, dll.Â
Meskipun sudah lama berjalan, kota besar tetap terus harus berbenah untuk menyajikan pelayanan yang lebih mudah dan tepat sasaran, sehingga solusi bisa terahkan dengan baik.
Ya, yang namanya smart city haruslah smart, namun pada kenyataannya kita tetap akan menemukan masalah yang disebabkan stupid people, yaitu orang-orang yang menjadi sumber masalah.
Nah, aturan ERP seharusnya menjadi solusi untuk membuat kota semakin smart. Tentu saja ini harapan semua pihak, terlepas dari bagaimana realita di lapangan nantinya.Â