Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Produktivitas Kerja dan Standar Pelayanan, Bagaimana Seharusnya?

2 Januari 2023   12:25 Diperbarui: 2 Januari 2023   14:22 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja, saya sulit menerima pendapatnya. Kenapa harus menerima calon pendidik yang memiliki kemampuan biasa saja dan melepaskan calon lain yang punya kemampuan di atas rata-rata. Secara teori itu bertolak belakang. 

Waktu berlalu, akhirnya saya memahami maksudnya. Setelah melakukan observasi dan analisa mendalam, terbukti bahwa mereka yang memiliki wawasan ilmu yang sangat baik condong tidak mengikuti aturan bekerja yang ditetapkan.

Alhasil, secara profesionalitas mereka memang memiliki kualitas mengajar yang baik, tapi tidak mau menginvestasikan waktu lebih pada anak didik. Ketika ada kriteria evaluasi guru, mereka menganggap diri sudah baik, lalu mudah untuk tidak mengikuti pelatihan yang seharusnya diikuti setiap bulan.

Sementara guru lain yang pada awal memiliki kualitas mengajar biasa saja, seiring waktu belajar dari pelatihan yang difasilitasi kantor dan kualitas keilmuan berkembang bertahap.

Uniknya, secara produktivitas, guru yang awalnya memiliki kualitas biasa bisa bekerja lebih produktif karena lebih terbuka dan tidak merasa diri sudah cukup pandai. Hubungan guru dan siswa pun lebih baik karena mereka mengajar dengan hati.

Bagaimana dengan profit? siswa yang sudah merasa melekat dengan guru yang menurut mereka baik akan merekomendasi teman-teman lain. Alhasil, jumlah siswa bertambah dan uang masuk pun meningkat. Itulah Faktanya! 

Pada akhirnya, majunya sebuah bisnis tidak semata-mata pada seberapa baik kualitas produk yang dihasilkan. Lebih dari itu, kesan yang tertanam pada konsumen dari pelayanan yang baik akan lebih membekas sekedar kualitas produk semata. Ya! begitulah adanya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun