Saat itu saya tidak terpikirkan ide untuk melamar LPDP atau beasiswa lain, jadinya saya terpaku pada satu pilihan. Tapi, tetap saja saya bersyukur karena tidak berangkat ke Swedia karena berat rasanya meninggalkan keluarga.
Dari sini saya belajar arti kegagalan dan keikhlasan. Memang kesempatan kuliah di Swedia sudah saya lewatkan, tapi saya bersyukur bisa menghabiskan waktu dengan anak 24 jam. Apa jadinya kalau saya ke Swedia, pasti kenangan membesarkan anak tidak saya dapat.
Begitulah hidup! tidak semua yang kita inginkan dan kehendaki bisa kita miliki. Kadangkala, kita harus membiarkan alam menyeleksi apa yang memang pantas kita miliki.Â
Dari semua ini, saya meyakini suatu saat saya akan menginjakkan kaki di Swedia, namun saya tidak mau sendiri kesana. Saya ingin menikmat indahnya alam di Swedia bersama anak dan istri serta mengelilingi negara-negara Eropa.
Ah, sudahlah! saya terlalu banyak bermimpi. hihihi
Penutup, jika teman-teman berniat melamar beasiswa ke Swedia, aplikasi akan segera dibuka pada 10 Februari 2023. Silahkan kunjugi websitenya, klik disini. Untuk persiapan, mungkin bisa membaca persyaratan lebih awal dari sekarang.
Yuk, dicoba!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H