Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Tiga Kebiasaan Orangtua yang Menyebabkan Otak Anak Lemah

28 Agustus 2022   11:08 Diperbarui: 30 Agustus 2022   10:49 1548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayangnya, koneksi yang mati lebih cepat terjadi daripada koneksi baru yang terbentuk. 

The neurons die very slowly, but they are created even more slowly. As neurons die off, the brain loses some of its computational ability. 

Fakta lainnya adalah, koneksi yang terbentuk baru di otak tidaklah terjadi dengan cepat. Hal ini disebabkan ketika koneksi lama telah mati atau hilang, otak kehilangan kemampuan komputasi. 

Ibaratnya seperti ini, ketika kita pernah belajar memasak, lalu dalam rentan waktu 20 tahun tidak pernah memasak, maka kita harus belajar dari awal lagi agar otak mampu mengirim sinyal untuk memasak. 

Otak ketika membentuk koneksi baru harus menyesuaikan dengan koneksi yang ada. Artinya, ada rumusan yang harus terlebih dahulu dipelajari oleh jaringan baru sehingga mampu membentuk kemampuan yang dibutuhkan.

Kenapa anak-anak lebih mudah belajar sesuatu hal?

Otak anak di umur 1-3 tahun berkembang sangat cepat dibandingkan orang dewasa. Apapun yang diserap otak akan disimpan untuk menjadi database. Nantinya otak akan membuat sirkuit untuk menyimpan input dalam folder yang berbeda-beda.

Ketika data yang masuk sudah dipilah-pilah, otak akan secara otomatis menerjemahkan data berdasarkan fungsinya. 

Saat seorang anak sejak umur satu tahun sudah diajarkan skill tertetu, misalnya melukis. Maka otak akan menyimpan koneksi tersebut menjadi database. 

Ketika terus menerus dilakukan, maka koneksi yang masuk ke otak semakin banyak dan otak akan semakin mudah mengenali input yang masuk.

Jadi, tidak heran jika ada anak kecil yang bisa berbicara sampai empat bahasa padahal umurnya masih empat tahun. Kebiasaan orangtua sangat mempengaruhi koneksi pada otak anak. 

Ilustrasi otak anak. Sumber :www.freepik.com
Ilustrasi otak anak. Sumber :www.freepik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun