Sayangnya, koneksi yang mati lebih cepat terjadi daripada koneksi baru yang terbentuk.Â
The neurons die very slowly, but they are created even more slowly. As neurons die off, the brain loses some of its computational ability.Â
Fakta lainnya adalah, koneksi yang terbentuk baru di otak tidaklah terjadi dengan cepat. Hal ini disebabkan ketika koneksi lama telah mati atau hilang, otak kehilangan kemampuan komputasi.Â
Ibaratnya seperti ini, ketika kita pernah belajar memasak, lalu dalam rentan waktu 20 tahun tidak pernah memasak, maka kita harus belajar dari awal lagi agar otak mampu mengirim sinyal untuk memasak.Â
Otak ketika membentuk koneksi baru harus menyesuaikan dengan koneksi yang ada. Artinya, ada rumusan yang harus terlebih dahulu dipelajari oleh jaringan baru sehingga mampu membentuk kemampuan yang dibutuhkan.
Kenapa anak-anak lebih mudah belajar sesuatu hal?
Otak anak di umur 1-3 tahun berkembang sangat cepat dibandingkan orang dewasa. Apapun yang diserap otak akan disimpan untuk menjadi database. Nantinya otak akan membuat sirkuit untuk menyimpan input dalam folder yang berbeda-beda.
Ketika data yang masuk sudah dipilah-pilah, otak akan secara otomatis menerjemahkan data berdasarkan fungsinya.Â
Saat seorang anak sejak umur satu tahun sudah diajarkan skill tertetu, misalnya melukis. Maka otak akan menyimpan koneksi tersebut menjadi database.Â
Ketika terus menerus dilakukan, maka koneksi yang masuk ke otak semakin banyak dan otak akan semakin mudah mengenali input yang masuk.
Jadi, tidak heran jika ada anak kecil yang bisa berbicara sampai empat bahasa padahal umurnya masih empat tahun. Kebiasaan orangtua sangat mempengaruhi koneksi pada otak anak.Â