Rasa cemas dan takut pada dasarnya bermanfaat bagi otak untuk membentuk input, namun jika otak merekam input yang berlebihan tentang ketakutan dan kecemasan, maka hal ini berakibat buruk bagi anak.
Hal ini bukan berarti anak harus selalu diperlakukan istimewa tanpa dimarahi. Orangtua perlu menciptakan momen yang berbeda-beda bagi anak. Sesekali marah kepada anak pantas dilakukan, pastinya dengan cara yang baik dan bijak.Â
Jelas bukan dengan bentakan atau kekerasan yang menciptakan memori atau input yang buruk pada otak anak.Â
Anak harus secara alami mengenal emosi marah dengan ekspresi wajah yang dilihat, namun orangtua perlu menempatkan rasa marah dengan benar.
Otak kita memiliki peran penting merekam apapun. Semua dimulai sejak lahir, dan umur 1-7 tahun adalah masa di mana anak merekam apa saja, yang dilihat, didengar, diraba, dan disentuh.
Maka oleh karena itu, orangtua wajib mengetahui bagaimana efek perkataan, perbuatan, dan perlakuan mereka pada otak anak. Apakah ingin memberi input baik yang membuat otak anak sehat dan berkembang dengan baik?
Atau sebaliknya, Apakah orangtua ingin menanam input negatif yang merusak fungsi otak anak dalam jangka pajang?
Hubungan Kreativitas dan Gaya Asuh
Penjelasan di atas sudah sangat panjang. Ijinkan saya sekali lagi menjabarkan hubungan keduanya. Kembali ke pertanyaan teman saya, apakah anak lahir dalam keadaan kreatif?
Jika merujuk pada teori ilmu otak maka jawabannya adalah TIDAK!.
Setiap anak lahir dalam kapasitas yang sama, membutuhkan input agar otak bisa berfungsi. Yang membuat perbedaan besar ada pada cara orangtua berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak.
Intinya, peran orangtua itu sangat BESAR untuk menjadikan anak kreatif. Benarkah? iya, BENAR SEKALIIIIIII dan berkali-kali.
Cara Orangtua memandu anak