Sebaliknya, orangtua yang sabar akan sangat hati-hati memilih kata-kata saat berinteraksi dengan anak dan berusaha untuk sebaik mungkin berlaku positif pada anak sehingga anak tumbuh dengan kemampuan regulasi emosi yang sangat baik.
Kenapa ada anak yang sulit diatur?
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat banyak anak yang 'sulit' diatur. Yah, bisa jadi ini persepsi orangtua yang salah. karena pada hakikatnya, mudah dan tidaknya seorang anak diatur tergantung pada persepsi orangtua itu sendiri.
Ada orangtua yang akan marah saat anak tidak melakukan apa yang diminta, ini menyebabkan orangtua mengeluarkan kata-kata yang tidak baik pada anak.
Secara tak sadar anak merekam apa yang didengar dan jika terus mendapat input seperti itu maka anak menerjemahkan kata-kata tersebut menjadi sebuah belief yang lama-kelamaan akan menjadi values.
'Dasar, anak sulit diatur', 'kerjaannya tiduran aja', 'nakal sekali kamu', 'dasar anak pemalas'.
Coba bayangkan jika kita sebagai orangtua mendengarkan ucapan seperti itu, jengkel atau tidak?Â
Nah, hal yang sama juga dirasa anak, jika terus menerus mendengar ucapan seperti itu mereka akan tumbuh dengan belief yang sama.Â
Anak akan menganggap dirinya pemalas, susah diatur, atau nakal. Buruknya lagi anak akan menjadikan kata-kata ini menjadi values yang ia bawa dalam hidup.
Ini menjadi alasan penting kenapa orangtua sangat perlu menjaga lisan sebelum berucap. Selain ucapan itu adalah do'a, kekuatan kata-kata akan melekat tajak pada memori jangka panjang anak.Â