Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Awas! Emosi Orangtua Mempengaruhi Regulasi Emosi pada Anak

8 Juni 2022   09:50 Diperbarui: 12 Juni 2022   08:36 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://gcpawards.com

Sebaliknya, orangtua yang sabar akan sangat hati-hati memilih kata-kata saat berinteraksi dengan anak dan berusaha untuk sebaik mungkin berlaku positif pada anak sehingga anak tumbuh dengan kemampuan regulasi emosi yang sangat baik.

Kenapa ada anak yang sulit diatur?

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat banyak anak yang 'sulit' diatur. Yah, bisa jadi ini persepsi orangtua yang salah. karena pada hakikatnya, mudah dan tidaknya seorang anak diatur tergantung pada persepsi orangtua itu sendiri.

Ada orangtua yang akan marah saat anak tidak melakukan apa yang diminta, ini menyebabkan orangtua mengeluarkan kata-kata yang tidak baik pada anak.

Ilustrasi gambar: https://gcpawards.com
Ilustrasi gambar: https://gcpawards.com

Secara tak sadar anak merekam apa yang didengar dan jika terus mendapat input seperti itu maka anak menerjemahkan kata-kata tersebut menjadi sebuah belief yang lama-kelamaan akan menjadi values.

'Dasar, anak sulit diatur', 'kerjaannya tiduran aja', 'nakal sekali kamu', 'dasar anak pemalas'.

Coba bayangkan jika kita sebagai orangtua mendengarkan ucapan seperti itu, jengkel atau tidak? 

Nah, hal yang sama juga dirasa anak, jika terus menerus mendengar ucapan seperti itu mereka akan tumbuh dengan belief yang sama. 

Anak akan menganggap dirinya pemalas, susah diatur, atau nakal. Buruknya lagi anak akan menjadikan kata-kata ini menjadi values yang ia bawa dalam hidup.

Ini menjadi alasan penting kenapa orangtua sangat perlu menjaga lisan sebelum berucap. Selain ucapan itu adalah do'a, kekuatan kata-kata akan melekat tajak pada memori jangka panjang anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun