Nah, saat anak terpapar konten porno, area otak ini akan menjadi lemot alias lelet. Artinya, semakin sering seseorang terpapar konten porno maka semakin berkurang fungsi bagian ini.
Apa yang akan terjadi pada anak? jika sering melihat konten porno maka kemampuan mengambil keputusan akan melemah, anak tidak mampu mengontrol dirinya sendiri akibat hilangnya fungsi prefrontal cortex untuk bertindak cepat.
Contoh simpelnya seperti ini, jika seseorang melihat harimau maka ia secara otomatis akan menghindar dengan bersembunyi, berlari atau cara lainnya.
Saat terpapar konten porno, bagian prefrontal cortex tidak bisa bekerja normal. Akibatnya, seseorang tidak tahu mau melalukan apa saat dihadapkan dengan harimau.Â
Hal yang sama terjadi pada orang-orang yang memakai narkoba dan obat terlarang, area prefrontral cortex akan terganggu dalam jangka waktu panjang.
Lantas, Apa solusi bagi Orangtua?
1. Tiadakan akses internet/ buat peraturan yang disepakati bersama
Mencegah lebih baik dari mengobati. Rasanya pepatah ini lebih cocok diaplikasikan oleh orangtua pada anak. Dalam rumah dengan akses wifi/internet, sangat sulit mengontrol anak tanpa peraturan.
Bagi orangtua yang memilih menyediakan akses wifi/internet dalam rumah, maka akan lebih baik terlebih dahulu membuat aturan yang jelas tentang apa yang dibolehkan dan apa yang tidak.
Khusus bagi anak berumur 1-3 tahun akan sangat lebih baik untuk tidak diperkenalkan smartphone sama sekali. Tujuannya agar otak anak bisa mendapatkan rangsangan fisik lebih banyak dan nantinya rangkaian neuron terbentuk lebih cepat dalam otak anak.