Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Cara Ampuh Mengawal Anak dari Konten Porno

12 April 2022   11:23 Diperbarui: 13 April 2022   17:00 1980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock via Kompas.com

Nah, saat anak terpapar konten porno, area otak ini akan menjadi lemot alias lelet. Artinya, semakin sering seseorang terpapar konten porno maka semakin berkurang fungsi bagian ini.

Apa yang akan terjadi pada anak? jika sering melihat konten porno maka kemampuan mengambil keputusan akan melemah, anak tidak mampu mengontrol dirinya sendiri akibat hilangnya fungsi prefrontal cortex untuk bertindak cepat.

Contoh simpelnya seperti ini, jika seseorang melihat harimau maka ia secara otomatis akan menghindar dengan bersembunyi, berlari atau cara lainnya.

Saat terpapar konten porno, bagian prefrontal cortex tidak bisa bekerja normal. Akibatnya, seseorang tidak tahu mau melalukan apa saat dihadapkan dengan harimau. 

Hal yang sama terjadi pada orang-orang yang memakai narkoba dan obat terlarang, area prefrontral cortex akan terganggu dalam jangka waktu panjang.

ilustrasi gambar: https://www.sudbury.com
ilustrasi gambar: https://www.sudbury.com

Lantas, Apa solusi bagi Orangtua?

1. Tiadakan akses internet/ buat peraturan yang disepakati bersama

Mencegah lebih baik dari mengobati. Rasanya pepatah ini lebih cocok diaplikasikan oleh orangtua pada anak. Dalam rumah dengan akses wifi/internet, sangat sulit mengontrol anak tanpa peraturan.

Bagi orangtua yang memilih menyediakan akses wifi/internet dalam rumah, maka akan lebih baik terlebih dahulu membuat aturan yang jelas tentang apa yang dibolehkan dan apa yang tidak.

Khusus bagi anak berumur 1-3 tahun akan sangat lebih baik untuk tidak diperkenalkan smartphone sama sekali. Tujuannya agar otak anak bisa mendapatkan rangsangan fisik lebih banyak dan nantinya rangkaian neuron terbentuk lebih cepat dalam otak anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun