Kembali ke topik semula, bagaimana pengaruh malas pada otak?
Jika otak sangat sedikit digunakan dalam sehari-hari, maka banyak area otak yang tidak berkembang. Saat tumbuh dewasa, ada dua area otak yang masih bisa tumbuh berkembang.
Pertama, hippocampus. Area ini berperan penting untuk menyimpan informasi dalam jangaka waktu lama. Otak akan terus menciptakan koneksi baru dengan syarat kita dalam keadaan aktif.
Bagi orang malas ini bermasalah tentunya, tubuh yang dominan pasif dan jarang bergerak atau jarang dipakai untuk berpikir akan menyebabkan area hippocampus melemah.Â
Ini bukti nyata kenapa didalam alquran Allah banyak mengulang ayat dengan seruan berpikir. Ternyata hikmahnya sangat baik bagi otak manusia. Aktifitas bepikir menjadikan otak aktif dan sehat.
Aktifitas seperti membaca dan menulis sangatlah baik bagi otak. Kedua aktifitas ini membuat otak fokus sehingga aktifitas neurons terkoneksi dengan baik.Â
Hampir tidak ada orang yang aktif membaca dan menulis mengalami lupa ingatan. Yang sering dan normal terjadi adalah orang malas akan lebih cepat mengalami defisit ingatan karena otaknya jarang digunakan.
Brain Plasticity yang saya sebut di awal tulisan menyebabkan otak merubah respon terhadap lingkungan. Secara sederhana ini bermakna otak mampu menyesuaikan sebagaimana keadaan lingkungan.
Saya ingin memberi dua ilustrasi yang berbeda. Ada dua orang anak yang hidup dan tinggal di dua keluarga yang berbeda.
Anak pertama tinggal dalam keluarga yang memiliki fasilitas yang baik seperti alat bermain, buku bacaan, makanan yang sehat dan orangtua yang aktif membersamai anak.
Sedangkan anak kedua tinggal dalam keluarga yang serba kekuranga, tidak ada alat bermain, makanan seadanya, dan orangtua jarang membersamai anak.