Apa kaitannya sama hiu?hehe
Begini, menyaring orang dengan bakat tertentu harusnya dengan pola tes yang tepat. Kalau mau nyaring hiu jenis jaringnya harus besar, jangan gunakan jaring kecil.
Kalau calon PNS dijaring lewat CAT lebih dahulu, maka ada banyak orang pinter dibidangnya tereliminasi dari awal. Apa yang terjadi, yang tersaring ya yang unggul di CAT dan bisa jadi tidak unggul di bidang yang dibutuhkan.Â
Seharusnya, fokus tes harus pada bidang dulu, jenis tes harus mengarah ke bidang. Jaring dulu orang dengan keahlian yang dibutuhkan, baru kemudian seleksi pengetahuan umum.
Jika diperlukan, buat tes yang berbeda sesuai bidang. Misalnya, guru dan dosen di tes dengan cara berbeda. Pegawai perkantoran dan kesehatan juga memiliki standar kelulusan dan tes berbeda.
Jadi, di sini akan jelas terlihat calon guru dan dosen itu kriterianya harus memiliki kemampuan mengajar dengan ilmu bidang yang bisa dibuktikan. Tenaga kesehatan juga harus dites kemampuan ilmu medis dan cara menghadapi pasien dan hal lain yang dibutuhkan.
Yang paling penting tes bidang harus lebih awal, karena yang diperlukan calon pegawai yang memiliki keilmuan dibidangnya, bukan mereka yang pandai pengetahuan umum.
Masalah pengetahuan umum itu bisa di-upgrade nanti, yang penting keilmuan dibidangnya jelas melewati seleksi. Kalau jaring kecil dipakai untuk menjaring ikan hiu apa jadinya?
Intinya, menurut saya jika kelima poin di atas tidak diperbaiki, maka tidak ada manfaatnya PNS bolos itu dipecat. Yang jadi akar masalah adalah banyak pegawai yang kinerjanya buruk karena berada di sistem yang salah. Ibarat ikan hiu yang berenang ke tepian, bukan tempatnya di sana.
Nah, ini hanya pendapat pribadi saja ya. Setuju boleh, tidakpun tak masalah. Kalau memiliki pendapat berbeda, silahkan di share di kolom komentar ya. Sekian ulasan kali ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H