Menjadi PNS mungkin mimpi kebanyakan orang. Alasan gaji tetap dan kerja santai menjadi dua alasan yang paling lumrah didengar. Bahkan, sulit dipecat menjadikan PNS pekerjaan paling diminati.
Ada banyak hal yang membuat pola kerja PNS tidak efektif yang akhirnya menjadikan pekerjaan tidak produktif.
1. Masa Kerja Abadi
Dengan masa kerja sudah ditentukan, PNS menjadi sasaran empuk para pencari kerja. Yah, begitu lulus dan mendapat SK maka masa kerja sudah pasti dan jelas. Mau dipecat? hmmm, yang namanya PNS dipecat itu sangat jarang, saking jarangnya aneh jika ada PNS dipecat. Kecuali karena memang melanggar aturan berat.
Dengan pola masa kerja seperti ini, sangat sulit membedakan mana PNS yang produktif dan mana yang tidak. Kalau pun mau dipecat ya memang terfokus pada pelanggaran yang mencolok. Jika tidak, ya tetap jadi PNS.
Seharusnya, menurut saya pribadi PNS harus memiliki masa refreshing. Apa tujuannya? Biar bisa menilai mana PNS yang produktif dan mana yang tidak.Â
Caranya bagaimana? Buat peraturan tahapan upgrade skills bagi PNS sejak lulus. Misalnya, setiap lima tahun sekali PNS harus mengikuti pelatihan untuk bisa naik level. Ujian ini harus dirancang dengan baik sehingga dapat mengukur kinerja, produktivitas, dan output kerja selama lima tahun kebelakang.
Boleh dikatakan ujian ini bersifat jenjang karier. Hasil akumulasi kinerja, produktivitas, dan output kerja selama lima tahun harus berdasarkan penilaian dua arah, pertama internal dan eksternal.
Dari pihak internal diwakili pihak badan kepegawaian atau BKN dan dari pihak eksternal memakai sistem kepuasaan masyarakat. Jadi, di sini PNS dinilai bukan hanya faktor orang dalam tapi juga mewakili bagaimana kinerja mereka dinilai masyarakat.
Kemudian hasil penilaian ini bagi kedalam tiga kriteria: buruk, baik, dan sangat baik. Bagi mereka yang hasilnya buruk beri waktu maksimal satu tahun untuk memperbaiki dan berikan pelatihan khusus. Level mereka akan tetap selama tahun kedepan dan gaji harus dipotong 30%.Â