Bagi divisi yang tidak mengajukan proposal mendapat pemotongan poin kinerja yang dibuat secara online. Jadi, setiap PNS memiliki akun yang didalamnya memiliki poin tertentu. Setiap pegawai poinnya akan bertambah dan berkurang berdasarkan level dan kinerja bulanan.
3. Senior & Junior bukan pembeda
Satu hal yang membuat PNS tidak produktif yaitu karena adanya gap antara senior dan junior. Banyak tumpang tindih pekerjaan karena senior mengalihkan pekerjaan ke junior karena alasan yang kadang tidak masuk kantong. eh, maksudnya masuk akal. hehe
Contoh kecil, PNS yang baru diterima atau dengan masa kerja dibawah tiga tahun 'terpaksa' harus hormat dan mau disuruh ini itu dan tidak membantah. Hal ini menjadikan pegawai senior mengalihkan pekerjaannya ke junior dengan seenaknya.
Seharusnya, pegawai senior membimbing pegawai junior untuk memahami job desk dan mengarahkan mereka untuk mampu mengerjakan pekerjaan dengan baik, bukan malah mengambil kesempatan untuk mengalihkan pekerjaan.
PNS harus dibedakan dari kinerja. Mereka yang memiliki kinerja sangat baik harus diberi tanda khusus. Misalnya ada tanda bintang dibagian baju atau tulisan tertentu yang bisa ditandai dengan mudah oleh semua orang.
Pegawai muda harus menghargai dan menghormati pegawai yang umurnya lebih tua, tapi bukan menghormati dengan cara mengikuti alur kerja yang buruk.Â
Dalam konteks pegawai guru misalnya, ada banyak guru senior yang memakai jasa guru junior untuk menggantikan jam mengajar karena alasan klasik. Di perkantoran pegawai senior memberi tambahan pekerjaan yang bukan job desknya pegawai baru.Â
Hasilnya, pegawai banyak yang sekadar bekerja dengan ritme asal siap saja. Ini menumpulkan otak untuk bekerja kreatif dan membuat kinerja tidak produktif. Pergi pagi dan pulang sore, yang penting kerja selesai.Â
4. Waktu Bersama Keluarga Hilang