Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kekurangan Pakar di Berbagai Bidang Keilmuan, PR bagi Bangsa Indonesia

29 Januari 2020   11:14 Diperbarui: 2 Februari 2020   17:46 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BJ Habibie, salah satu pakar keilmuan yang dimiliki Indonesia di bidang kedirgantaraan. (KOMPAS/RADITYA HELABUMI)

Yang harus kita pahami adalah bagaimana menciptakan sistem pendidikan yang terintegrasi secara menyeluruh dari TK, SD, SMP, dan SMA. kurikulum harus dibuat dengan bijak mempertimbangkan aspek psikologi, kemampuan, kebutuhan, budaya, dan agama. 

Pemerintah harus mampu memfasilitasi dan merangkul orang-orang yang memiliki keahlian di bidang kurikulum dari lima aspek yang saya sebut barusan. Pembuat kurikulum tidak boleh hanya paham 1 atau 2 aspek saja. Kalau tidak, kebijakan yang dihasilkan malah membuat masalah baru. Dan realita di lapangan inilah yang kita hadapi hari ini. 

Sinergi antara pemerintah, pembuat kurikulum, sekolah, dan masyarakat harus dikedepankan. Walau dengan budget milyaran bahkan trilyunan, tanpa melibatkan masyarakat dalam membuat kebijakan maka hasilnya akan salah arah. Terlebih dalam dunia pendidikan aspek keterlibatan orangtua punya peran besar untuk menghasilkan generasi yang bagus sesuai minat. 

Secara singkat saya menggambarkan pendidikan layaknya sebuah pabrik. Jika lokasi, pemimpin, para pekerja, kebijakan sebuah pabrik tidak tepat maka hasilnya juga akan buruk. 

Sekolah dan universitas tidak bisa berjalan dengan baik tanpa pemerintah, sebaliknya pemerintahan tidak akan berjalan sempurna tanpa pakar hasil didikan sekolah dan universitas.

Keduanya harus mampu bersinergi berjalan seiringan dengan visi dan misi yang sama agar dapat sampai ketujuan yang sama. Masyarakat juga punya peran besar untuk memberi masukan yang kritis untuk membantu pemerintah berjalan di rel yang tepat. 

Banyak hal yang harus dibenahi dalam dunia pendidikan di Indonesia. Tidak mudah melepaskan benang yang sudah karut marut. Tentu kita harus mulai dari hal kecil sebagai individu.

Pemerintah juga harus terbuka terhadap saran dan kritik serta mengubah sistem yang salah dengan membuang kebijakan sesat dan menggantikan ke kebijakan yang lebih tepat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun