1. Keberadaan tong sampah yang belum memadai
Sebagai negara kedua setelah Cina yang menghasilkan sampah terbesar didunia, Indonesia masih mengalami masalah serius dalam kebijakan penanganan sampah. Indonesia menerapkan peraturan yang tidak efisien dan condong tidak menyelesaikan masalah. Jumlah sampah yang beredar di masyarakat setiap harinya tidak sebanding dengan keberadaan tong sampah di masyarakat.Â
Hal ini menyebabkan tumpukan sampah mudah sekali ditemukan di sudut jalan. Masyarakat lebih tergerak untuk menumpuk sampah diatas tanah ketimbang harus menemukan tong sampah yang umumnya berjarak jauh.Â
Pemerintah perlu melakukan survei terkait jumlah sampah yang beredar disetiap desa dan mengalokasikan tong sampah yang memadai untuk mengantisipasi tumpukan sampah di area jalan atau lingkungan masyarakat.
2. Pengolahan sampah belum maksimal
Sampah yang berada diingkungan masyarakat akan berujung di suatu tempat pembuangan khusus. Tumpukan sampah ini juga menjadi sumber penyakit dan merusak lingkungan.Â
Pengolahan sampah dengan jumlah besar menjadi produk bermanfaat belum maksimal sampai hari ini. Seharusnya ribuan ton sampah ini bisa diolah menjadi pupuk, sumber gas, atau menjadi olahan lain yang bisa dimanfaatkan kembali.Â
Tentu untuk merubah sampah menjadi produk akan membutuhkan dana besar untuk membeli mesin pengolah sampah sebagaimana negara-negara mengolah sampah menjadi produk bermanfaat. Pemerintah perlu menerapkan kebijakan dalam hal penanganan sampah secara masif dengan mengalokasikan anggaran khusus.
3. Pengurangan pemakaian plastik di kalangan masyarakatÂ
kedua solusi diatas hanya bersifat sementara dan membutuhkan dana besar. Solusi paling efektif adalah adanya kebijakan pemerintah untuk mengurangi pemakaian sampah plastik. 80% tumpukan sampah berasal dari jenis plastik.Â
Mudahnya mendapatkan plastik di negeri ini membuat masalah besar. Di kalangan masyarakat kecil perputaran plastik sungguh mengkhawatirkan. 1 orang yang berbelanja bisa menghasilkan sampai 5 plastik ukuran kecil perhari. Ada jutaan penduduk yang berbelanja setiap harinya dan perputaran sampah plastik tidak bisa dibendung.Â