Ia terbangun dari mimpinya sekali lagi.Â
Hanya mimpi. Tandasnya dalam hati. Ia menghela nafas. sedikit lega namun sangat lelah. Sampai Ketika, Ia merasakan tubuhnya berair. samakin lama semakin basah. Semakin disentuh semakin banyak air yang mengalir dari telinga, hidung, dan jari jemarinya. hingga membajiri kamar dan menenggelamkan tubuhnya. Ia berusaha meraih nafas. Mencoba membuka pintu kamarnya. Namun semua sia-sia. Sampai ia merasa putus asa. Air di paru-parunya serasa penuh. Ia pasti mati tenggelam.
Seonggok tangan tiba-tiba meraih tangannya dan memeluk nya.
Ia kembali terbangun. Ia terkejut. Ini mimpi. Apa yang salah dengan ku. Ayyi menangis.
Ia berlalu ke kamar mandi. melihat dirinya yang urak-urakan di cermin usangnya. Ia perlahan mengusap cermin berembun itu. menatap diri di setiap lekukan wajahnya. mata, hidung, pipi, kening, dagu. Dan ia menangis lagi. Ia mendudukan tubuhnya ke lantai kamar mandi. Defresi yang kuat menjadikannya semakin lemah dan ingin menyerah. Namun dirinya tak kuasa. Ia terus menangis sampai puas.
BERSAMBUNG...