Yang terpenting anak mampu mengenal kemampuannya sendiri. Jika dulu kita semua di paksa untuk mampu, walaupun kemampuan daya pikir kita terbatas. Hal itu di sebabkan karena keterbatasan sarana dan prasarana penunjang untuk maju.
Tetapi intinya nilai sopan santun, etika, saling menghormati didapatkan dari sebuah pendidikan yang menunjang.
8. Gagal dan kecewa adalah hal biasa
Yang namanya kegagalan masa dulu adalah hal biasa, yang terkadang kita semua jauh dari solusi agar tidak kembali gagal. Hal itu mungkin sebuah kewajaran di era itu, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dari orang tua kita.
Hal itu masih bisa kita terapkan pada anak kita, jika gagal tidak harus segera di tolong. Karena sewaktu dulu kita gagal, akan muncul kepribadian yang kuat dari kita, berani bertarung dn berani ambil resiko.
Ketika kita selalu melindungi anak-anak dari  perbuatan mereka, akan timbul sikap manja anak kita. Jika hal itu terjadi kita menghilangkan  kesempatan mereka rasa percaya diri dan menyelesaikan masalahnya sendiri
Teman kompasianers....pola asuh era dulu tidak selamanya kolot ataupun kuno. Ada beberap hal yang masih bisa kita terapkan untuk masa sekarang ini. Yang patut saya syukuri dengan kondisi waktu itu, saya bisa ambil sisi positifnya untuk perkembangan anak saya.Â
Dari itu semua, kakek saya bisa melihat hasilnya dari anak cucu dan cicitnya di surga....Terimakasih kakung, semua ayah dan semua ibu di keluargaku. Berbeda etnis, suku dan agama bukan halangan ataupun sekat untuk menjauh, tetapi semakin dekat.
Oleh-oleh lebaran dari Boyolali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H