Mohon tunggu...
Mas Teddy
Mas Teddy Mohon Tunggu... Buruh - Be Who You Are

- semakin banyak kamu belajar akan semakin sadarlah betapa sedikitnya yang kamu ketahui. - melatih kesabaran dengan main game jigsaw puzzle. - admin blog https://umarkayam.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

KMP Rafelia 2, Kelebihan Muatan atau Bocor?

7 Maret 2016   11:03 Diperbarui: 7 Maret 2016   12:19 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Plimsol Mark biasanya dipasang di tengah lambung kapal. Untuk kapal-kapal besar, selain dipasang di tengah lambung kapal, angka penunjuk draught kapal juga dipasang di anjungan atau di buritan kapal. Bahkan untuk memudahkan, bagian kapal yang terendam sampai batas draught biasanya dicat dengan warna lain.

[caption caption="Tanda 'Plimsol Mark' di lambung kapal (gambar dari dreamstime.com)"]

[/caption]

[caption caption="Angka draught di anjungan kapal (gambar dari shop.photo4me.com)"]

[/caption]

[caption caption="Angka draught di buritan kapal (gambar dari depositphotos.com)"]

[/caption]

Mungkin menurut kita kapal tersebut kelebihan muatan karena berisi begitu banyak barang/kendaraan/penumpang. Tetapi sepanjang itu belum melewati batas draught-nya, kapal tersebut tidak bisa dikatakan ‘kelebihan muatan’. Begitu juga sebaliknya, jika baru diisi beberapa buah kendaraan saja permukaan air sudah mencapai draught maksimum kapal, maka kapal tersebut sudah bisa dikatakan ‘kelebihan muatan’.

Apa yang dikatakan salah satu ABK seperti yang dikutip di atas, bisa jadi benar tapi bisa juga salah. Air yang masuk ke kapal bisa akibat dari kebocoran. Bisa juga karena salah pengaturan muatan yang mengakibatkan kapal menjadi berat sebelah sehingga air bisa masuk ke kapal. Segala kemungkinan bisa terjadi. Biarlah KNKT yang menangani.

Terakhir, saya turut menyampaikan duka cita atas kejadian ini. Semoga di tahun-tahun yang akan datang tidak ada lagi berita yang menyedihkan seperti ini. Dan bagi Anda yang melakukan perjalanan, tetaplah waspada dan hati-hati. Keluarga menanti di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun