Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Inilah 3 Langkah Menyiasati Lingkungan Kerja Toksik

24 Mei 2021   11:14 Diperbarui: 24 Mei 2021   11:34 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sependapat dengan prof Felix. Bahwasanya semua lingkungan kerja itu toksik. Ada saja rekan kerja yang bikin gerah suasana kantor.

Semuanya terpulang kepada kita. Sanggupkah kita beradaptasi dengan lingkungan kerja? Dapatkah kita berdamai dengan suasana toksik?

Ketika bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang landscape. Saya merasakan betul betapa toksiknya situasi kantor. Apalagi di bagian marketing. 

Bukan hanya kata-kata toksik yang bersliweran setiap saat. Tapi fenomena saling sikut begitu kentara. Berebut order.

Di lingkungan sekolah pun tetap ada. Masih ingat kan cerita saya. Begitu mulai ngajar langsung diberikan tugas mengampu pelajaran Hukum Perdata Dagang?

Beruntungnya saya selalu kalem menyikapinya. Santuy aja. Badai pasti berlalu. Tidak selamanya laut bergelombang.

Santuy aja (noahmerriby.com)
Santuy aja (noahmerriby.com)

Berikut 3 langkah yang saya lakukan untuk menyiasati lingkungan kerja yang toksik.

Pertama, ambil hikmahnya.

Seiap kejadian selalu ada hikmahnya. Begitu saya memegang prinsip. Ikuti hembusan anginnya. Yang terpenting kita harus punya pijakan yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun