Percakapan Bela dan Ula, anak belalang dan ulat muda, mengawali cerita fabel yang aku sampaikan kepada murid-muridku.
"Bela, udah ayo kita pergi." ajak Ula.
"Nanti dulu. Mumpung dedaunannya masih muda-muda." jawab Bela sambil terus memakan daun jambu muda.
"Sebentar lagi kawanan burung akan datang kemari."
"Cuek saja. Aku bisa lari cepat. Tidak seperti kamu."
Setiap pagi Bela dan Ula mencari makanan daun-daun jambu muda. Mereka tinggal bersama pada satu pohon jambu besar. Karena sepantaran menjadikan mereka berkawan akrab.
Orang tua mereka membiarkan saling mencari makan bersama karena mereka tidak bakalan saling memakan. Berbeda dengan burung yang sangat suka memakan ulat atau belalang muda.
"Kalau ada burung kamu harus segera ngumpet." pesan ayah Ula.
"Burung yang mana ayah?"
"Burung apa saja. Mereka suka memakan ulat!"
Ula selalu mengingat pesan orang tuanya. Berbeda dengan Bela yang suka mengabaikan keselamatan dirinya. Gegara Bela merasa bisa lari cepat dengan melentingkan tubuhnya dengan pijakan dua kakinya yang besar dan panjang.
"Ula lihat. Aku bisa lari secepat kilat." katanya sambil memamerkan keahliannya melompat dari satu ranting ke ranting yang lain.
"Hebat kamu Bela."
"Iyalah. Aku kan keturuanan belalang." katanya membanggakan dirinya sendiri.
"Tapi kamu tetap harus hati-hati. Burung juga bisa menyambar mangsanya dengan cepat."
"Nyante aja."
Tetiba sekawanan burung kutilang datang. Hinggap di pohon jambu tempat Bela dan Ula sedang mencari makan.Â
Menyadari adanya bahaya Ula ingat pesannorang tuanya. Secepatnya dia bersembunyi di balik daun. Diam tidak bergerak. Matanya waspada melihat birung-burung yang celingukan mencari mangsa.
Hap. Seekor burung kutilang cepat menyambar Bela. Dengan ketakutan Bela berusaha melarikan diri. Sayang paruh burung sempat menyambar kakinya. Bela berontak berisaha melepaskan dirinya. Dengan terpaksa dia melepaskan salah satu kaki belakangnya. Ketika burung lengah karena sedang malan kaki belakangnya, Bela melenting jauh dan bersembunyi.
"Bela, kamu di mana?" tanya Ula pelan mencari temannya ketika kawanan burung kutilang telah pergin
"Aku di balik dahan besar, Ula."
'Syukurlah kamu selamat." hibur Ula.Â
"Iya. Maafkan aku tidak mendengarkan nasehat kamu." kata Bela menyesali kesombongannya.
Jkt, 070121
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI