Dengan BBL akan memangkas secara signifikan beban tugas para siswa. Kalau ada 2 guru yang bersedia blended, tugas siswa akan berkurang menjadi setengahnya. Jika ada 3 guru yang mau melebur, maka tugas siswa  berkurang 2/3nya. Begitu seterusnya.Â
Semakin banyak guru yang berkolaborasi dalam pembelajaran maka semakin berkurang beban tugas siswa. Penugasan diberikan dalam bentuk proyek.Â
Tentu ada yang menanyakan bagaimana dengan pengambilan nilai siswa ? Tenang. Ibarat pepatah sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui. Sekali mengerjakan tugas siswa akan mendapat nilai sebanyak guru yang berkolaborasi.
Langkah-langkah Implementasi BBL di PJJ
Harus diingatkan dari awal bahwa untuk menerapkan BBL setiap guru yang terlibat harus mengesampingkan ego pribadi dan mengedepankan toleransi dan kerjasama.
Langkah 1, mengidentifikasi Kompetensi Dasar (KD) yang mempunyai muatan materi sama, seridaknya mendekati kesamaan.
Misalkan yang berkolaborasi guru Kewirausahaan seperti yang saya ampu dengan guru Bahasa Indonesia dan Sosiologi. KD pertama yang sama adalah tentang penyusunan Perencanaan Kegiatan (BI), Perencanaan Penelitian (Sosiologi) dan Proposal Bisnis (KWU).
Langkah 2, menyampaikan tujuan dan cara mengerjakan tugas serta rubrik penilaian sehingga semua siswa mengetahui sejak awal apa yang harus dikerjakan.
Langkah 3, pendampingan. Setelah siswa mengetahui apa yang harus dikerjakan. Mereka selanjutnya menyusun rencana kerja dan selalu berkonsultasi dengan para guru. Para guru harus senantiasa siap memberi solusi setiap saat seandainya siswa mengalami kendala.
Langkah 4, siswa mengerjakan proyek yang sudah disetujui oleh para guru. Dalam mengerjakan proyek siswa harus berpedoman kepada jadwal sudah tersusun dalam perencanaan.