Satu lagi cerita kepahlawanan dari sudut yang berbeda. Seorang Belanda yang mengaku bernama Multatuli (belakangan diketahui nama aslinya adalah Eduard Douwes Dekker) yang menulis buku Max Havelaar.Â
Buku yang mengguncang pemerintahan kerajaan Belanda pada tahun 1859 itu menempatkannya sebagai seorang pengkhianat.Â
Multatuli dianggap menyebarkan berita perlakuan buruk kerajaan Belanda di daerah jajahan. Sontak saja dia menjadi orang yang tidak diterima di negaranya.
Hal yang sebaliknya tentu, dalam tanda kutip, dianggap sebagai pahlawan bagi bangsa Indonesia. Berkat bukunya tersebut kemudian menjadi inspirasi munculnya politis etis.
Jadi sah-sah saja penduduk Amarta mempertanyakan kepahlawanan Adipati Karno. Seperti kita juga mempertanyakan kenapa tentara yang begitu kejam dengan membantai penduduk Sulawesi Selatan dianggap sebagai  pahlawan di negaranya ?
Kita pun sah juga mengklain Multatuli yang notabene orang Belanda sebagai pahlawan setidaknya secara kemanusiaan.
Wallohu'alam.
Jkt, 101120