Selesai membacakan surat, derai air mata pelayat mengharu biru. Wajah-wajah pelayat tertunduk menahan kelu. Aku hampir menjerit menahan pedih, tak mampu membendung air mata. Tumpah ruah air mata ini, hanyut dalam do'a, semoga Kamituwo Kasturi diterima di sisi-Nya. Dan semoga Allah menerima amal ibadahnya.Â
Langit mendung berarak memayungi derap langkah para pelayat membawa keranda. Angin berhembus pelan bersama harum kenanga. Berguguran bunga kamboja. Meruap harum di pemakaman Desa Seger Arum. Sekar mewangi, sewangi kesturi.*
Kamituwo : kepala dusun
Penulis : Masruhin Bagus (penjaga jejakruang.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H