Setelah empat penampilan terakhir yang meyakinkan, bagi van Gaal itu bukanlah suatu kesengajaan menepikan Mata di laga-laga sebelumnya. Kemunculan peran Mata sebagai kartu as United diyakini berasal dari karya van Gaal yang pada akhirnya mengakomodasi Mata pada posisi false right-winger membuat dirinya memiliki sistem yang mampu mendukung peran Mata dengan membentuk kombinasi antara Mata-Herrera serta Antonio Valencia sehingga keseimbangan yang diinginkan van Gaal berjalan sukses dan kelemahan Mata yang tidak selalu menutup pergerakan lawan mampu diatasi dengan adanya Herrera yang lebih disiplin saat bertahan.
Statistik Sublim
Sementara Mata mungkin tidak tampil sebanyak kolega lainnya di United, terbukti statistik yang dibuatnya masih mengesankan, utamanya bagi para fans United.
Hingga pekan lalu saat berjaya atas City, total Mata telah mencatat 338 menit bermain dengan torehan tiga gol serta satu assist semenjak dirinya kembali ke starting line-up United.
Total, tampil sebagai pemain inti sebanyak 21 kali di Premier League musim ini, berdasarkan Opta; Mata sudah mencetak delapan gol. Dia juga membuat empat assist bagi rekannya, dan memiliki pass completion ratio hampir 90%. Selain itu, Mata juga setidaknya membuat rata-rata sekitar sekali key pass per pertandingan, dan telah menjadi man of the match dalam dua kesempatan.
Bandingkan dengan Robin Van Persie yang sudah membuat tiga gol lebih banyak dari Mata musim ini, dengan catatan tampil sebagai pemain inti sebanyak 24 kali dan bermain dominan sebagai striker. Sementara Rooney sudah bermain tujuh kali lebih banyak dari the Spaniard, namun hanya memberikan satu assist lebih banyak dari yang dilakukan Mata. Pass completion ratio Mata juga yang paling tinggi dibandingkan skuad United lainnya.