KESEJAHTERAAN PENELITI Â
Tentang kesejahteraan, jujur, di negeri kita  penghargaan kepada peneliti masih memprihatinkan. Wajar banyak pemikir-pemikir dan penemu yang  mumpuni memilih berkarya di negeri orang. Sulit dan mahalnya untuk  Hak Paten, bahkan berbiaya pula. Bahkan penghargaan atau hak paten kerapkali diabaikan. Jauh berbeda dengan negara-negara maju yang sangat menghargai hak para peneliti.Â
Maka kerja sampingan seperti menjadi  dosen luar biasa, pembicara /nara sumber, arsitek lepas, penulis buku, menulis modul, dan jasa lainnya ikut dilakoni.  Harus pintar-pintar juga mengambil manfaat, kerja sampingan dijadikan dasar pengalaman untuk berkarya sebagai peneliti.
Semoga  sepenggal tulisan  ringkas ini bermanfaat, memberikan semangat. Meski hanya sebagai istri dari peneliti yang sudah tiada.
PENELITIAN , DAN REKAM JEJAK YANG MEMBAWAKAN MANFAAT
Penelitian, outputnya adalah karya, teknologi. Cara membaginya juga lewat buku, jurnal, dan seminar. Termasuk lewat mopdul. Agar hasil riset dan penemuan menjadi manfaat.
Karenanya kemampuan menulis dan mengajar, juga menyampaikan materi, menjadi satu kesatuan oenting, sebagai peneliti sejati.
Sebagai seorang istri peneliti, telah tertanam dalam hati dan jiwa, mungkin , di dunia kami  kerap disebut sederhana oleh sementara kalangan. Namun bagi pribadi saya, ini semua sudah  harus disyukuri, tidak harus menjadi mewah  atau berlebihan. Tapi tidak juga  di bawah standar kemsejahteraan.
Kalau boleh  bersuara, semoga di masa depan  kesejahteraan dan karier peneliti agar di permudah.Â
BERBAGAI TAUTANÂ
Penemuan Teknologi Tcap tahun 1999