Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suka Duka Istri Peneliti , Peneliti Sejati itu, Berkarya Sepenuh Hati, Jujur, Faktual, Goalnya Manfaat bagi Sesama dan Semesta

16 Desember 2024   20:13 Diperbarui: 22 Desember 2024   06:18 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak itulah Balitbang di kementerian PUPR  tidak ada lagi. Maka Pak Suami , setelah tidak ditempatkan di  struktural , kembali menjadi fungsional, yaitu Widya Iswara Ahli Utama (2023). 

Tentang perjalanan karier suami sebagai peneliti. Semoga dapat memberi semangat dan inspirasi  bagi mereka para peneliti. Menjadi peneliti di institusi negara,  masuk dalam jabatan fungsional, seperti juga guru dan dosen.

Saat memilih jalur menjadi peneliti pak suami  merintisnya  dengan semangat.  Dengan tujuan agar hasil kerja  dan pemikiran, menghasilkan   sesuatu yang bisa diterapkan, efisien, efektif, memberikan manfaat bagi sesama, bagi bangsa dan negara, bagi semesta. Seminim mungkin mudaratnya, sebesar mungkin manfaatnya.

Mendampingi suami yang notabene sebagai abdi negara,  ada satu kesadaran, tentang nilai pengabdian. Karena menjadi peneliti  bagi negara, adalah  jalur berkarya bagi kepentingan  bangsa dan seantero  negeri. Digaji oleh uang rakyat, motivasi kerjanya harus  berbeda dengan bekerja di jalur komersil atau BUMN.

Berkarya dengan hati, menetapkan tujuan. Karena dunia riset adalah dunia yang rapat dan sebangun dengan sains, apalagi di lingkaran  ilmu pasti dan  eksakta, juga teknik. Seperti matematis 2 +2 ya harus 4. Tidak bisa direkayasa jadi 7. 

Riset itu harus jujur, maka mental peneliti akan digembleng oleh pola pikir jujur. Jika  sedikit saja salah, sama seperti hitungan  kadar obat kimia dalam dunia farmasi, bisa fatal akibatnya. Contoh sederhananya, salah hitung di mesin pesawat atau struktur bangunan, berakibat fatal. 

Pola pikir peneliti sejati, dasarnya adalah faktual dan kejujuran. Ketekunan, ketelitian, konsentrasi, konsistensi, minat dan rasa ingin tahu yang kuat,  dan banyak lagi faktornya. Meski kerap kali  lurusnya itu , tidak selalu disukai . 

Perkara kesejahteraan , yang pada tahun 1990 an , PNS memang  dianggap  terlalu pas pasan. Menjadi peneliti, kerap disebut kurang dalam  kesejahteraan dan fasilitas . 

Jalan keluarnya,  suami mencari tambahan  sebagai arsitek lepas ,  desain arsitektur (rumah, gedung, kantor, perumahan dll) . Pekerjaan yang digarap  sepulang kerja kantor. Kala itu PNS jam 2 siang sudah pulang.

Kerja sampingan  lain, mengajar sebagai asisten dosen luar biasa di UNPAR Kota Bandung, juga dilakoni. Kebetulan  dalam karier seorang peneliti, berbagi ilmu ke perguruan tinggi akan mendapat point nilai  naik pangkat di Peneliti. Di Depertemen PU  juga  mengajar di LPPU, selain kewajiban menulis jurnal ilmiah. 

PENELITIAN,  DIJIWAI OLEH BEKAL PENDIDIKAN, HOBI MEMBACA LITERATUR DAN PENGALAMAN DI LAPANGAN 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun