Berangkat ke sekolah  , setiap pagi merupakan semangat dan kebahagiaan tersendiri. Ada Mang Becak langganan yang akan mengantarkan kami  setiap pagi ke sekolah dan menjemput kembali siang harinya.Â
Menikmati pagi hari yang bersih, kabut yang masih sangat  sering mewarnai pagi. Udara sejuk, dan hening di waktu malam. Sampai suara anjing menyalak dari kejauhan bisa terdengar, Atau denting lonceng gereja Katedral dari jalan Merdeka juga terdengar.
Tukang sayur  langganan kami , yang dagangannya dipikul , nyaris tak pernah absen hadir. Maka kami tak perlu berepot ria ke pasar. Pasar terdekat, Cihapit dan Gempol. Pasar terdekat  memang Cihapit dan Gempol.
Jajanan Anak Progo ,Tempo Dulu
Tahun 1971, 1972, 1973 , jajanan  favorit kami Roti Angbok. Roti yang lewat pakai motor. Es nong-nong  pakai cone dan roti berbentuk bundar juga termasuk kesukaan anak-anak. Ada juga gulali , pakai tangkai bambu , dari gula merah  atau gula aren bertabur kacang tanah tumbuk yang  lewat depan rumah. Jajanan lain , arumanis. Semua itu berasa Istimewa sangat special. Itu semua  jajanan yang lewat.Â
Kalau malam hari  ada  wedang ronde alias sekoteng panas. Belum ada yang jual mie tektek kala itu.  Kalau tukang bakso tahu  siang hari sudah ada, meski tidak banyak .