Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dia adalah Traveler Idola

17 April 2023   13:59 Diperbarui: 17 April 2023   14:02 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dia adalah Traveler Idola,  Suistainable & Responsible Travel, illustrasi by masrierie kompasiana, dg canva

Untuk masuk ke gerbang  taman, harus antri dulu membeli tiket. Pengunjungnya sangat banyak, jadi harus menerapkan latihan kesabaran selama shaum. 

Ada beberapa pengunjung yang culas, menyerobot antrian seenaknya. Sambil merokok pula, dan asap rokoknya dihembus-hembuskan sembarangan, sangat mengganggu antrian. Sebaiknya jangan merokok di kerumunan.

Ada juga ibu-ibu yang antri membawa anak kecil, sambil makan snack, lalu membuang bungkus makanan sembarangan. Sementara di belakang sana, ada  seorang pemuda antri sambil terbatuk-batuk tanpa tutup mulut, lalu meludah sembarangan.

Akhirnya Trefi memutuskan untuk tidak jadi mendatangi taman rekreasi tersebut. Mundur dari antrian , mereka kembali ke mobil. Miris menyaksikan pengunjung yang membludak dan tidak tertib, menginjak-injak rumput. Ada yang membentang tikar di dekat tanaman hias, sampai merusak tanaman. Lalu pulang dengan meninggalkan sampah berserakan.

Sementara dari balik pagar, tampak sungai yang seharusnya bening mengalir, sudah tercemar oleh sampah gelas plastik dan bungkus tetra minuman dan sisa makanan lain. Seorang ibu tampak menunggui anaknya pipis dan buang hajat  di sungai tersebut, dengan ekspresi wajah tanpa dosa. 

Etika di Hotel

Akhirnya sampailah mereka di hotel sebelum esoknya melanjutkan perjalanan mudik ke rumah orang tua. Hotel yang dipesan lewat aplikasi online lama sebelum mudik. Sehingga mendapatkan hotel dengan diskon dan biaya  lebih terjangkau. Mendapat kamar sesuai dengan keinginan.

Saat akan mendatangi resepsionis semua berjalan cepat karena  memesan hotelnya lewat aplikasi online. Ada beberapa pengunjung yang datang dengan wajah kusut, akrena kelimpungan mencari hotel, semua penuh.

Sangat menyita  tenaga dan waktu. Bayangkan, berapa banyak pencemaran udara yang dihasilkan mobil mereka yang berputar-putar mengubek seluruh kota demi mendapat kamar hotel yang kosong. Ini kota wisata, musim libur selalu penuh.

Trefi bersyukur, karena bersama suaminya telah merencanakan dan memperhitungkan dengan matang segala sesuatunya sebelum mudik sambil berlibur.

Sampai di hotel, mereka langsung beristirahat. Karena hari masih terang, Trefi dan suaminya mematikan lampu. Hemat listrik sama dengan hemat enerji, meskipun sudah membayar sewa hotel. Tujuannya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Listrik dihasilkan lewat proses yang tidak sederhana.  Gorden kamar hotel dibuka lebar, agar cahaya benderang masuk. Dari jendela tampak kolam renang di bawahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun