Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dia adalah Traveler Idola

17 April 2023   13:59 Diperbarui: 17 April 2023   14:02 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di perjalanan, mereka  menikmati buah jeruk. Sampah kulit jeruknya dikumpulkan dalam kantong sampah ramah lingkungan, yang akan hancur dengan sendirinya. Sampahnya tidak dilempar ke jalan, tapi sementara  disimpan di mobil. Demikian juga dengan sampah bungkus kue dan cemilan. Dikumpulkan di kantong terpisah, yang organik dan yang anorganik. Nanti dibuang di tempat sampah besar di Rest Area.

Etika di Rest Area, Resto /Kuliner dan WC Umum

Setelah ketemu tempat sampah besar , mereka membuang sedikit sampah dari mobil. Mampir dulu di WC umum. Trefi dan anak perempuan antri dengan tertib, setelah menggunakan WC selalu di siram kembali hingga bersih. Menggunakan tisyu seperlunya saja, lalu membuang tisyu  di tempat sampah , tidak berceceran di lantai.

Keduanya menyuci tangan di wastafel dengan sabun cair , menggunakan sapu tangan kain / lap yang dibawa sendiri untuk mengeringkannya. Mengurangi sampah tisyu.  Begitu pula tertib dan bersihnya suami dan anak lelaki.

Sampai di tempat  makan, menikmati makan siang di resto  yang kebetulan menyajikan makanan di kotak kertas sekali pakai dan minum gelas kertas juga. Kecuali untuk nasi dan lauk pauknya menggunakan sejenis piring mika.

Mereka semua selalu menghabiskan makanan yang dipesan sampai bersih piringnya, tak bersisa. Sebelumnya memang memesan makanan dan minuman tidak berlebih-lebihan. Kecuali si bungsu yang agak rewel dan masih balita, sisa minuman jusnya di pindahkan ke thumbler kosong, nanti minumnya dilanjut di perjalanan. Maka tak ada  sampah makanan di atas meja resto.

Karena pernah berlibur dan makan di resto  di Singapura, mereka terapkan kebiasan resto yang pernah mereka kunjungi di Singapura. Yakni merapihkan meja sebelum meninggalkan resto. Menyusun tumpukan piring sendok di satu tumpukan. Tumpukan lainnya piring dan gelas karton/kertas serta sedotan plastik sekali pakai. Mudah menumpuknya karena tak ada sisa makanan alias bersih.

Tertib, Trefi bersama keluarganya meninggalkan resto. Petugas pelayan resto menjadi lebih ringan tugasnya. Petugas cuci piring  bisa lebih cepat bekerja. Petugas sampah dan kebersihan restoran juga sangat terbantu.

Lingkungan hidup semakin terawat dan terjaga dengan berkurangnya sampah yang harus dikelola. Karena sampah sisa makanan meski dapat dikelola menjadi sampah organik, lebih banyak merugikannya.

Etika di Taman Rekreasi

Lewat tengah hari, mereka sampai di sebuah Taman Rekreasi. Lalu dengan tertib mereka antri menumpang wudhu dan shalat di Mushalla. Untuk menjaga kesehatan dan kebersihan (tetap tertib menghindari pandemi) membawa sajadah dan mukena sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun