Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Diary

Atap Julang Ngapak, Ada Cerita , Ada Kenangan

17 Maret 2022   13:48 Diperbarui: 20 April 2024   16:13 2579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain Villa 1994, arsitek Arief Sabaruddin ,  dibangun juga tahun 1994, foto dokrpi masrierie  (kompasiana). 

Rumah subsidi  KPR BTN tahun 1990 an, setelah direnovasi , dari Rumah Subsidi sederhana,  type 36, menjadi lebih luas, dengan atap julang ngapak. Arsi
Rumah subsidi  KPR BTN tahun 1990 an, setelah direnovasi , dari Rumah Subsidi sederhana,  type 36, menjadi lebih luas, dengan atap julang ngapak. Arsi

KENANGAN RUMAH PERTAMA 

Memiliki rumah pertama , di kompleks perumahan nun jauh di pinggiran kota. Puluhan tahun silam. Bagi kami sesuatu banget. Dulu , beli rumah dengan KPR BTN memang luas kavlingnya rerata 100m2.  Bayangkan,  baru pertama punya rumah sendiri , bangga . Tak peduli itu rumah subsidi, kata orang terpencil  dikelilingi sawah. Justru di situlah pesonanya, kami suka dengan sawah, kolam-kolam  ikan, bebek-bebek yang suka berbaris di jalan. Kebun sayuran dan lahan-lahan kosong .

Tahun ini anak saya baru mendapat KPR untuk rumahnya, rerata hanya 60 m2 lahannya. Semakin lama semakin mungil saja ukuran rumah KPR BTN. Namun karena rumah komersil dan tidak bersubsidi, bentuknya lebih cantik dan siap huni.

Puluhan tahun silam, rumah subsidi  kami harus diperbaiki dulu sana sini. Lubang septiktank harus diperdalam dan dibeton oleh kami sendiri. Pompa tangan airnya tidak jalan. Tanpa pagar pembatas di halaman. Tetangga saya suka-suka sendiri membuat pagar pembatas  menggunakan bambu.

Pak suami membuat sorondoi  (atap terpal tambahan) sendiri di belakang rumah, membeli kerai bambu. Menyusun sisa tabung beton dari kantor untuk jadi dudukan kompor  di  teras belakang rumah. Maka setiap pagi kompor minyak tanah mejeng di atasnya. Malam hari masuk rumah kembali. Juga saat hujan deras, kompor diangkut masuk.

JOB ARSITEKTUR SAMPINGAN, PERENCANAAN, DAN ATAP JULANG NGAPAK

Di tahun ke 2 kepindahan kami, pak suami  (Arief Sabaruddin) mendapat job (di luar jam kantor). Yang pekerjaannya digarap  pada malam hari (menggambar desain arsitektur) , Sabtu Minggu  turun ke lapangan.

Mendapat job tersebut  dari temannya, untuk menggarap beberapa proyek perencanaan. Ada beberapa titik, ampiteater, cottage, hotel, villa dan  masjid. Tata letak dan site plan diatur dengan pertimbangan yang komprehensif, dari segala aspek. 

Desain amfiteater beratap julang ngapak, arsitek Arief Sabaruddin, 1994, dokpri masrierie kompasiana
Desain amfiteater beratap julang ngapak, arsitek Arief Sabaruddin, 1994, dokpri masrierie kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun