Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Musik Favorit Saya Jadul, tapi Maknanya Abadi

17 Maret 2017   09:30 Diperbarui: 17 Maret 2022   06:44 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musik Favorit Saya?.

Musik apa lagu ya?  Kalau musik,  sepertinya , berkaitan dengan jenisnya.  Yang jelas musik orkestra  itu terfavorit, apalagi aa entingan piano , dan lirih  dawai biola.

Sepertinya  saya  lebih  ingin  bicara tentang lagu. Lagu yang saya suka? Terlalu banyak. Tapi kalau boleh pilih hanya satu, ini dia lagunya. Sesaat. Lagu jadul jaman baheula. Digubah oleh Harry Sabar. Dikawihkan oleh vokalis Benny Soebardja. Dari Lomba Dasa Tembang Tercantik nya Prambors  1978. (Sumber Video YouTube, )

Sesaat 

Sesaat menatap engkau merpati
 Tatkala matahari, merajut
 memerah kembali

 Sayapmu mengundang ucap kalbuku
 Terbang dibelai angin
 berselip lumuran janji abadi

Reff.
 Dapatkah bencana kau rubah
 kenangan
 Jurang kini membentang
 Mungkinkah kau daki
 Tanpa membentur jurang tak bertebing

 Semesta sekilas menangis lagi
 Awan turun kembali
 Merpati terbang ditelan sunyi

Bagi saya, musik favorit  ya lagu favorit,  yang entah berapa puluh jumlahnya,  semua memiliki karakter khas masing-masing. Jadi , kalau dibilang ini lebih bagus dari yang itu, agak susah ya. Sebab semua memiliki karakter  dan alur sendiri. 

 Musik  dan lagu , seperti punya nyawa, mereka  memiliki daya hibur sekaligus  kekuatan hypnoterapi ajaib . Mempengaruhi mood dan suasana hati .  Mendampingi saat  mengerjakan sesuatu. Suara-suara , yang berkenan di hati, apapun itu, seperti suara air mengalir, suara gema dan lantunan doa, suara angin, jadi terasa indah. Membangun mood positif. 

Selanjutnya, satu lagu saja tak  cukup untuk saya.  Jadi, banyak lagu yang saya suka. Yang ingin saya ceritakan.

Lagu 80 an ,adalah masa-masa dimana terjadi perubahan warna musik Indonesia. Pop Kreatif istilahnya. Tapi sebetulnya sudah sejak akhir dasa warsa 70 an sudah terjadi. Generasi mudas ekarang  condong ke Kpop, kini nada-nada minor Korea dan  Jepang semakin banyak fansnya. Tentang lagu  di masa silam ,  saya tuturkan  nanti di bawah.

Saya ingin cerita dulu lagu Melati Suci, legendaris sangat, Tika Bisono yang pertama  mengumandangkannya dalam sebuah pagelaran. Lagu yang sanggup menggetarkan seisi jiwa , bahkan membuat airmata menitik. Ada kekuatan patritotis di balik kelembutannya, getaran nada dan puitisnya  merasuk sampai mendalami kalbu. Lagu ini membuat larut  ke masa silam, alur sejarah . Jadi betul-betul berasa kembali ke masa-masa berkenangan itu.   Melati Suci , vokal sejuk  Tika Bisono, orkestra apik dalam seuah Pagelaran Karya Cipta  Guruh Soekarno. Persembahan  bagi ibundanya Ibu Fatmawati, bisa didengar di YouTube 

Lagu favorit lainnya dari tahun 70an hingga 80 an ,  

Untukmu Indonesiaku  (Vera Anastasia,  cover, dulunya oleh Swara Mahardika), lagu ini  agak mirip irama  musik  Sunda . Atau kadang mengingatkanku, pada Lagu Gending Sriwijaya. Pesonanya, membawa ke perenungan dalam, mengerahkan segenap hati, peduli dan cinta negeri ini. Mencintai sebuah negeri, adalah menyayangi dan mencintai  segenap bangsa ini. 

lirik-lagu-mimpi-6231db98cfca514bb95577e2.png
lirik-lagu-mimpi-6231db98cfca514bb95577e2.png
 Renjana (Grace Simon) , Bidadari Timur (Irawadi), Misteri Mimpi (Harvey Malaiholo), Pertemuan Kita (Randy Anwar), Dambaanku Lukisan Dewata (Junaedi Salat), Kalimantan oh Kalimantan (Chrisye), Menanti (Euis Darliah), sepertinya ini lagu berkaitan satu sama lain,  satu seri, ada kesamaan  kata kuncinya senada , malam, mimpi,   dongeng, juwita, dewi, dan bidadari. Nuansanya mistis dan misterinya kental. Dan semua lagu ini favorit  sekali , menemani di jam kerja atau jam lembur. 

Tembang  penyemangat kerja  , moodbooster lainnya, karya Iwan Abdurachman,   Mentari. Jujur, saya merinding dan terkesima , oleh isi syairnya , kaya filsafat , melodi nya hening, membaurkan rasa tenteram dan daya juang menaklukkan kehidupan . 

Dulu itu , tahun 80 an , lagu Aji Mumpung (Vina Panduwinata) , Perikemanusiaan (Achmad Albar) , Sumbang (Iwan Fals) , Rayap-rayap (Mogi Darusman) sangat mengena saat berkumandang di radio swasta saat itu. Entah kenapa lagu-lagu tersebut banyak yang suka. Dan saya juga suka lagu-lagu tersebut. 

Tapi sekarang ada yang paling amat sangat keren ,  lagu  Aji Mumpung (Vina Panduwinata)  dinyanyikan versi baru. (Saya edit tulisan ini tahun 2022) Saya menemukan lagu Aji Mumpung ini,    karena vokalisnya pria, tampil lebih lantang dan berjiwa. Lebih berekspresi dan penuh enerji.  Saat dilagukan   oleh Iwan Fals dan  Ubay Nidji .

Aji Mumpung

Guruh Soekarno

Di suatu zaman orang pada gila-gilaan
Saling cari kesempatan dalam kesempitan
Menumpuk kekayaan
Mengejar kedudukan
Berlomba mumpung ada kesempatan
Kesempatan
Mumpung ada kesempatan

Semua orang ingin mendapat kemuliaan
Sayang banyak yang t'lah melupakan kebajikan
Korbankan harga diri menjadi lupa diri
Demi keuntungannya pribadi, pribadi

Tiada tempat bagimu orang jujur
Tempat hanyalah bagimu yang mujur
Tiada tempat bagimu orang jujur
Tempat hanyalah bagimu yang mujur

Di satu zaman orang pada lupa daratan
Sejarah dan kenyataan diputar balikkan
Suramlah kebenaran
Suramlah keadilan
Yang tinggal hanyalah kemunafikan
Kemunafikan

Tiada tempat bagimu orang jujur
Tempat hanyalah bagimu yang mujur
Tiada tempat bagimu orang jujur
Tempat hanyalah bagimu yang mujur

Abaikan kejujuran
'Tuk mencapai tujuan
Mumpung ada kesempatan terbentang
Terbentang

Tiada tempat bagimu orang jujur
Tempat hanyalah bagimu yang mujur
Tiada tempat bagimu orang jujur
Tempat hanyalah bagimu yang mujur

Tiada tempat bagimu orang jujur
Tempat hanyalah bagimu yang mujur
Tiada tempat bagimu orang jujur
Tempat hanyalah bagimu yang mujur

(sumber Sonora.id)

 Mentari. Lagu  lawas yang menyentuh. 

MENTARI

Iwan Abdurachman

Mentari menyala di sini
Di sini di dalam hatiku
Gemuruh apinya di sini
Di sini di urat darahku

Meskipun tembok yang tinggi mengurungku
Berlapis pagar duri sekitarku
Tak satu pun yang sanggup menghalangiku
Bernyala di dalam hatiku

Hari ini hari milikku
Juga esok masih terbentang
Dan mentari kan tetap menyala
Di sini di urat darahku

1960an. Yesterday, Wanita, Cinta Pertama,  Chandra Buana

Kalau lagu jadul saya suka Yesterday, The Beatles. Tahun 1960an, radio tua dengan suara mono  yang sember itu terasa  merdu. Adik ibu saya  juga menyalakan plat piringan hitam dengan lagu-lagu Tom Jones,  Andy Williams,  Beatles.  Yesterday,..... alunan  lagu itu  seperti  mengembara ke seluruh sudut ruang kediaman nenek saya. Jadilah musik favorit di masa kecil, meski lagunya adalah orang dewasa punya.

Di pavilyun mungil yang dikontrak ayah ibu saya di jalan Dago  Bandung, saya mendengar  Patty Bersaudara mengulang-ulang lagu Cinta Pertama. Saat itu juga saya jadi hafal,”Bulan indah berkilauan. Namun lebih indah wajahmu. Dikaulah kasih pujaan. Cintaku yang pertama,”. Ini juga lagu dewasa yang jadi favorit di masa kecil.

Puitis, itulah karakter khas kawih  jaman baheula , lagu-lagu  terkesan  lugu, jujur,  tanpa basa-basi.... untuk saya pribadi, liriknya penuh pekerti dan santun. Bukan berarti tidak kreatif. Lagu-lagu masa silam nyatanya lebih bernyawa, menjiwa, terasa kekal abadi.

Tembang kenangan lain yang kini diangkat sebagai musik latar film Soekarno besutan Hanung  Bramantyo, adalah  lagu karya Ismail Marzuki. Judulnya “Wanita”. Lagu ini terakhir dinyanyi ulang oleh  vokalis Afgan. Namun sebelumnya Johan Untung yang pernah saya dengar. Penyanyi aslinya  , saya kurang  tahu. Tapi lagu Wanita ini  kalau tengah mendayu lewat vokal lembutnya Afgan ,  rasanya seperti  disanjung ke langit .... 

Lagu anak-anak 1960 -1970an

Namun pada masa itu , di sekolah TK   Prof Drg Moestopo  , sekolah pertama saya, musik adalah lagu-lagu yang guru ajarkan, dan kami nyanyikan di sela-sela bermain. Seperti judul lagu  Naik-naik ke Puncak Gunung, Balonku , Bintang Kecil, Pelangi, Aku Seorang Kapiten, Kupandang langit,  Kapal Api, Tik tik Suara Hujan, Mata Air .......

Lagu anak-anak ini berlanjut hingga ke era tahun 1970an. Di mana AT Mahmud atau Ibu Sud  setiap pekan memberikan lagunya  bagi  anak-anak lewat TVRI. Yang mengajarkan lagunya, Ibu Fat. Ibu Fat yang ramah, berkacamata dengan baju kebaya.

Jangan bayangkan siaran televisi seperti sekarang ini , berjalan 24 jam dengan puluhan saluran alias channel TV. Saat itu satu-satunya saluran televisi hanya TVRI. Baru mulai tayangnya pun jam  18.00. Tengah malam siaran televisipun tuntas. Namun setiap lagu anak yang diperkenalkan menjadi keseharian  anak-anak di SD saat itu. Lagu dengan kalimat sederhana penuh santun.

Terimakasihku , ku ucapkan, pada guruku yang tulus. Ilmu yang berguna selalu dilimpahkan. Untuk bekalku nanti. Setiap hariku dibimbingnya, agar tumbuhlah bakatku. Kan ku igat selalu nasihat guruku. Terimakasihku bu guru”

Yang pernah duduk di SD tahun 1970an pasti kenal betul lagu lembut ini.  Hampir semua lagu anak  jadi favorit.

Gembira menyanyi di puncak bambu. Suara murai merdu di pagi hari. Gembira hatiku setiap pagi. Murai  di atas bambu kumendengar suaramu. Trilili lili lili tiap pagi. Trilili lili lili tak berhenti. “

Kalau ditanya, hampir semua lagu anak-anak adalah favorit.

Waktu berjalan menuju 1970an. 

Untuk tahun 1970an saya lebih suka lagu-lagu pop Indonesia.  Lagu ala Tetty Kadi , Broery Pesolima, Bob Tutupoli , yang merupakan kelanjutan artis vokalis sejak tahun 1960an. Saya suka dengan lagu-lagu Koes Ploes, Bimbo, Panbers, The Rollies.... Sepertinya semua nyaris jadi favorit .

Gebrakan musik favorit terjadi ketika hadirnya Chrisye dengan kejutan  warna musik dan suara.  Juga Vina Panduwinata.  Lalu Dian Pramana Putra. Utha Likumahua.

Ada lagu-lagu Dasa Tembang Tercantik Prambors, atau lagu-lagu PKCGSP nya pagelaran Swara Mahardika, semua lagu dalam album Badai pasti Berlalu (Chrisye , Berlian Hutauruk)

Tampaknya  deretan pencipta lagu favorit saya  panjang sekali, mulai dari Ismail Marzuki, Dodo Zakaria, Eros Jarot, Yockie Suryoprayogo, Guruh Soekarno, Iwan Fals, Harry Sabar , dan banyak lagi.

Hampir semua lagu-lagu yang mereka nyanyikan  jadi favorit. Apalagi lagu-lagu dalam film Gita Cinta dari SMA sampai film Puspa Indah Taman Hati, semua lagunya  terlalu berkesan untuk dilewatkan.

Pasalnya paling  nyaman mengerjakan sesuatu ditemani lagu-lagu favorit. Bikin fokus, bikin semangat, mereduksi lelah dan bosan....... 

Tahun 1980an.

Semua  lagu-lagu cinta  dari belahan barat, All I Am ( Heatwave), One Day in Your Live (Michael Jackson) , Cherries (Cool and The Gang) , Still Loving You (Scorpions) , lagu-lagu Air Supply , dan banyaaak lagi. Saat itu  lagu-lagu pop manis nan romantis,  menjadi teman terbaik menemani  saat belajar, kala bekerja, dan jelang tidur.

Tentang lagu-lagu Indonesia.

Tahun 1980 dari sudut pandang pribadi saya, adalah  puncak lagu-lagu bersejarah dan terfavorit . Kreatifitas musik di Indonesiapun  saat itu  merebak luar biasa  fantastik, dengan tunas-tunas segarnya. Sering disebut musik pop kreatif, yang menjadi akulturasi  permainan nada minor  dan mayor, khas Indonesia jadul dibaurkan dengan warna khas musik barat.

Saking banyaknya , kalau ditulis di sini halamannya  tidak bakalan cukup. Mungkin  karena di dasa warsa tahun inilah saya sempat memandu  acara tembang populer Indonesia , lagu barat , dan  The Beatles  di radio swasta . Selama 10  tahun melakoni pekerjaan ini  musik, jadi begitu lekat mengental dan menorehkan warna kuat dalam membangun  semangat kerja dan kreatifitas.

Musik mampu menghadirkan imajinasi dan inspirasi serta menjadi doping lahirnya berbagai ide dan gagasan yang bermanfaat bagi  orang terdekat, lingkungan, atau lingkup yang lebih luas.

Musik bisa mendatangkan kesegaran dan enerji baru, memulihkan letih, meluruhkan sedih, menggantikannya dengan ketegaran, serta  menggali potensi yang  melempem di alam pikiran.

Itu untuk saya lho. Entah untuk  anda.

Lagu Kau Seputih Melati (Dian Pramana Putra), Semua Tumbuh Jadi Satu (Malida, Dian PP, Deddy Dhukun) ,Melati Suci (Tika Bisono), Nuansa Kasih  (Sandro Tobing), Nuansa Bening (Keenan Nasution)

Tahun 1990an. Tahun 2000an.

Lagu-lagu Kahitna  waktu itu  menemani waktu tidur nya putra saya yang masih balita. Saya jadi suka.  Waktu terus berjalan, saya agak ketinggalan dan keteteran soal mengenal lagu . Terkalahkan untuk urusan  rumah mungkin ya, dan lainnya.

Akhirnya musik yang saya suka adalah yang disuka anak-anak saya yang kini sudah dewasa dan jelang dewasa . Vidi Aldiano, Afgan , Raisya....

Lagu terfavorit saya  yang juga favorit putri saya, ditembangkan oleh Raisa, Firasat. Lagu yang digubah oleh Dewi Dee Lestari ini  diputar berulang kali oleh putri bungsu saya.  Saya jadi sangat suka.

Hari ini, terfavorit di antara puluhan  yang paling favorit.

Kembali ke  topik lagu terfavorit  di antara puluhan yang sangat favorit . 

  1.  AJI MUMPUNG (IWAN FALS)
  2. MELATI SUCI (TIKA BISONO)
  3. MENTARI (IWAN ABDURACHMAN)
  4. UNTUKMU INDONESIAKU (VERA ANASTASIA FEAT ROBERTO)

Lirik Lagu: Dambaanku Lukisan Dewata (Junaedi  Salat, karya Guruh Soekarno)
Lirik Lagu: Dambaanku Lukisan Dewata (Junaedi  Salat, karya Guruh Soekarno)

Lirik Lagu Pertemuan Kita (Randy Anwar, karya Guruh Soekarno)
Lirik Lagu Pertemuan Kita (Randy Anwar, karya Guruh Soekarno)

Lirik Lagu: Menantia (Euis Darliah, karya Guruh Soekarno)
Lirik Lagu: Menantia (Euis Darliah, karya Guruh Soekarno)

Lirik Lagu: Renjana (Grace Simon, karya Guruh Soekarno)
Lirik Lagu: Renjana (Grace Simon, karya Guruh Soekarno)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun