Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Siapa Bilang Ibu Rumah Tangga Tak Perlu Cakap?

19 Juli 2016   12:13 Diperbarui: 16 Oktober 2019   14:53 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Top10indo.com

Urusan lain kalau ada tamu yang suka  berlama-lama dan menginap di rumah kita. Ini juga jadi PR khusus ibu rumah tangga yang harus menyiapkan kunsumsi dan kamar tidurnya.

Menejemen Pengasuhan dan Pendidikan Anak

Ini yang terberat. Banyak ibu-ibu menderita Baby Blues dan Post Partum Sindrome. Pasti tidak mudah saat menjalani kehamilan dengan seabrek pekerjaan rumah tangga.

Sudahlah hamil, bersalin, lalu harus menyediakan waktunya guna menggendong bayi secara maraton pula. Belum waktu dan kurang tidur karena harus bangun malam , menyusui dengan ASI eksklusif, menceboki dan ganti popok. Kalau siang minimal 2 kali  memandikannya, tanpa jam istirahat.

Jelas melelahkan lho. Saat anaknya tumbuh mulai berat menggendongnya. Mulai nakal lari ke sana kemari. Waktupun bisa tersita hanya untuk memandikan , meyuapi, mengajaknya bermain.

Biasanya masalah justru muncul  karena beratnya mengurus bayi dan anak kecil. Apalagi kalau tidak ada suster atau asisten rumah tangga.

Pendelegasian Tugas

Sama seperti dalam perusahaan atau organisasi. Semakin sederhana dan kecil suatu organisasi, maka pekerjaan bisa dilakukan oleh satu orang untuk banyak jenis pekerjaan.

Untuk rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan  yang masih beranjak dari nol, biasanya  seluruh pekerjaan akan ditangani sendiri oleh ibu rumah tangganya.

Kalau sebelum berumah tangga seorang suami istri setidaknya sudah  terlatih bekerja- bekerja bekerja, juga  matang secara emosi, mau belajar dan menerima, tentu tidak terlalu kaget.

Pembagian tugas juga harusnya bijak. Yang tidak bijak itu kalau semua urusan dibebankan ke ibu rumah tangga atau istri, padahal tidak ada bantuan dari asisten rumah tangga, supir atau  babby sitter dan bantuan lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun