Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rompi Kuning Sang Bidadari, Menyusur Masa Silam Koridor SMP Santa Angela

17 Juli 2016   15:42 Diperbarui: 17 Juli 2016   15:50 3024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudut pandang yang sama.Lapangan olahraga tahun 2016. Sudah tidak ada lagi Rumah Supir dan Rumah Hitam.

stangela-jadul-malam-gembira-2-jpg-578b44a81fafbdf106b01156.jpg
stangela-jadul-malam-gembira-2-jpg-578b44a81fafbdf106b01156.jpg
Waktu masih murid baru, tahun 1971 itu, teman-teman berbaris rapi sebelum masuk kelas. Aku bengong, karena beda sekali budaya SD ini  dengan di Johor Baharu , SD Larkin 2 tempatku mengawali sekolah.  Di Johor aku tak perlu baris dulu depan kelas sebelum masuk . Kalau di Johor berbarisnya di lapangan. Seluruh siswa/i. Di sini siswi semua, perempuan , tidak ada lelakinya. Ibu guru Berta  yang tinggal di asrama guru depan lapangan menyambutku dengan senyum. Suster Celine yang menggantikan Suster Regina (pulang keBelanda)  juga  ada di depan kelas. Seusai lonceng berbunyi.

“Bersikap... ! bersikap.... !  bersikap!”  suara  nyaring seorang siswi berambut panjang dengan pita di kepang 2 nya. Namanya Lanny, anak terpintar lho. Lanny berdiri di depan 3 barisan siswi. Tangan kami  lurus dan kami  tepukkan ke badan . Yang barisan paling rapih masuk duluan. Habis berdoa baru kami mulai belajar.

Hadeeuh.  Aku ketinggalan pelajaran. Untung Ibu Berta menyediakan waktu tambahan sepulang sekolah. Sambil menunggu kakakku yang pulangnya jam 12.30. Aku jam 11 sudah pulang. Kelas 1 SD soalnya.

Saat main menunggu kakakku pulang, di bawah rindang  angsana  ada Keiko . Yakni  teman SD yang memang sudah cantik dari kecil. Jemari lentiknya memunguti buah bunga angsana saat kemarau. Aku bertanya untuk apa. Keiko bilang, simpan dalam sepatu selama semalam. Besok paginya bisa berubah menjadi hadiah kue. Ahaaa, aku diam-diam memunguti buah yang sama, membawanya ulang, untuk mencobanya. Dan esok paginya buah angsana tak pernah berubah menjadi kue. Tapi berimajinasi itu indah. Tak masalah.

st-angela-jadul-rame-rame-2-578b42a0717e61f50914317c.jpg
st-angela-jadul-rame-rame-2-578b42a0717e61f50914317c.jpg
Kelak belasan tahun kemudian Keiko menjadi seorang desainer jebolan LPM Femina dan pernah juga rekaman di bawah bendera Team Record, yang saat itu di tangani Yan Jumhana. Saat Lita Zein dan Yana Yulio melejit dengan kawih Emosi Jiwa nya di tahun 1980an. Yang kelak Bang Yan ini juga dengan tangan dinginnya melesat populerkan Sony Music.

Di bawah rindang semerbak  wangi itu juga kami main Sondah. Atau main sepintrong, dan lompat tinggi. Kalau sedang musim spintrong dan lompat tinggi kami kebanyakan  membuat talinya sendiri dari  rangkaian karet gelang . Jangan ditanya, di depan SD yang bangunan Belanda itu serambinya penuh dengan yang sepintrong. Termasuk juga di lapangan. Eits, waktu tahun 1971  lahan depan SD itu berdebu alias belum dibeton. Di seberang SD ada biara dengan taman yang membentang indah. Ada pohon Kemiri yang di bawahnya ada gua St Maria. 

Kelas 3 SD Santa Angela tahun 1973.
Kelas 3 SD Santa Angela tahun 1973.
Setelah tahun 1973 seluruh lahan yang konturnya renjul itu akhirnya dibeton. Jadi nyaman dan enak untuk tempa bermain dan berlari. Juga dijadikan tempat upacara bendera setiap Senin pagi. Maka setiap pagi dan istirahat  ramailah  siswi-siswi cantik bermain lompat tinggi dan sepintrong pakai untaian karet gelang. Dari ujung barat sampai ke timur. Pokoknya  seperti kompak semua main lompat tinggi sepintrong.

Jika musim main beklen tiba, maka seluruh teras depan kelas  juga  penuh dengan yang main beklen. Kalau musim main sondah begitu juga. Tapi yang paling ramai main galah asin dan kucing-kucingan, seru sekali.

Rumah Teman, Rumah Kenangan

Dari sekolah ini kami juga punya  jalan kenangan. Saat harus membuat tugas bareng teman. Atau hanya sekedar minta minum dan menumpang berteduh. Rumah Irma di Jalan Belitung tepat depan Taman lalu Lintas, itu yang sering aku singgahi. Karena  dekat dengan sekolah.

Pernah juga aku menemani Yani jalan kaki ke rumahnya Jalan Sawunggaling karena ada buku yang tertinggal. Mengantar Linda Simon, siswi cantik  berwajah indo Belanda ke jalan Haji Akbar  dengan naik becak juga pernah. Atau hadir di ulang tahun Inge di jalan Brantas Bandung. Latihan Vokal Grup dirumah Oni jalan Riau  dan di rumah Mona Sulaiman di jalan Veteran. Rumah Claudia di Viaduct juga sering jadi tempat singgah menunggu angkot dan menumpang minta minum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun