Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[KC] Karena Aku Rindu Bahasa Jiwamu

2 Oktober 2015   09:56 Diperbarui: 11 November 2020   12:52 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karena Aku Rindu Bahasa Jiwamu, Illustrasi by Masrierie Kompasiana

Aku menarik nafas. Lalu….kalimat-kalimat dari dadaku  tumpah ruah tanpa jeda,  bak bendungan pecah. Cinta, kangen,  sayang,  ingin memiliki, ingin selalu bersama, ingin membangun rumah tangga, ………

Lhoooo,  sumpah, aku  tidak pernah pikir  kalau  kamu itu  sayang aku…????  Pastinya kamu  hanya anggap aku  karib  biasa saja…. Ya seperti juga  baik dengan yang  lain?.. Makanya aku kini  siap ke pelaminan , dengan seseorang yang pertama kali mengungkapkan cinta…. Dalam hati dulu, aku bersumpah, siapa yang pertama mengungkapkan cinta setelah aku  lulus kuliah, itulah yang bakal aku terima cintanya…….. ” deg, gleg, …. Bbbhhhhh ….. 

Itu jawabanmu…..???!!  Padahal kamu adalah sumber  ketenteraman itu. Padahal  jalinan bahasa kita  dulu selalu  pas, cocok satu sama lain, manis  dalam kenangan…. Oh Teganya  kamu Chantiq?

Ehem….Setidaknya,  aku berterima kasih. Akhirnya kamu sudi juga ya …  bilang cinta. Padahal bulan demi bulan sampai tahun berjalan, aku selalu menunggu kamu katakan itu. Aku selalu mimpi kehadiranmu… Sampai akhirnya seseorang yang  lebih ksatria memetik cintaku. …. Akhirnya aku berkesimpulan, kamu tak pernah sungguh-sungguh…. Kamu hanya iseng … kamu hanya mempermainkan perasaanku…. Kamu bukan type setia…. Kamu bukan  kstaria…. Kamu hanya pengecut…….,”  matamu basah oleh  kepedihan.

Sungguh, ketika janur kuning itu  melengkung di hadapan rumahmu,  aku masih belum percaya.  Namun setidaknya, aku lega, dan  aku tetap merasa menang , karena sanggup meruntuhkan  keangkuhanku sendiri.

Karena  aku rindu Bahasa Jiwamu,  dearest Chantiq.

Gila, satu tahun kemudian , aku masih saja angkuh. Bahwa  aku masih ke-ge-er-an, anggap kamu takkan bisa melupakan aku. Lantas, saat kamu  pulang belanja di satu  supermarket aku nekad mendatangimu.  Aku bilang lagi, aku cinta. Aku yakin , pasti rasa cinta di masa silam itu tidak  pernah hilang.

Tapi aku terkejut melihat mata dinginmu. Amarah dan gusar, Rasa terganggu. Muak dan kesal.

“Mohon maaf sebesar-besarnya. Jujur,  sebaiknya jangan  coba-coba  mengungkapkan cinta kepada orang yang hatinya sudah milik seseorang. Apalagi sama sekali tak ada rasa sayang dan cinta kepadamu. Apalagi, kamu pernah mempermainkan hatinya di masa lalu….  Ungkapkan saja cinta , kepada orang yang  menunggumu, bukan orang yang membencimu!!!!!!” gdubrak…..  terjaga dari mimpi burukku.

Mimpi yang jadi kenyataan.

(illustrasi by masrierie)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun