Aku menarik nafas. Lalu….kalimat-kalimat dari dadaku tumpah ruah tanpa jeda, bak bendungan pecah. Cinta, kangen, sayang, ingin memiliki, ingin selalu bersama, ingin membangun rumah tangga, ………
“Lhoooo, sumpah, aku tidak pernah pikir kalau kamu itu sayang aku…???? Pastinya kamu hanya anggap aku karib biasa saja…. Ya seperti juga baik dengan yang lain?.. Makanya aku kini siap ke pelaminan , dengan seseorang yang pertama kali mengungkapkan cinta…. Dalam hati dulu, aku bersumpah, siapa yang pertama mengungkapkan cinta setelah aku lulus kuliah, itulah yang bakal aku terima cintanya…….. ” deg, gleg, …. Bbbhhhhh …..
Itu jawabanmu…..???!! Padahal kamu adalah sumber ketenteraman itu. Padahal jalinan bahasa kita dulu selalu pas, cocok satu sama lain, manis dalam kenangan…. Oh Teganya kamu Chantiq?
“Ehem….Setidaknya, aku berterima kasih. Akhirnya kamu sudi juga ya … bilang cinta. Padahal bulan demi bulan sampai tahun berjalan, aku selalu menunggu kamu katakan itu. Aku selalu mimpi kehadiranmu… Sampai akhirnya seseorang yang lebih ksatria memetik cintaku. …. Akhirnya aku berkesimpulan, kamu tak pernah sungguh-sungguh…. Kamu hanya iseng … kamu hanya mempermainkan perasaanku…. Kamu bukan type setia…. Kamu bukan kstaria…. Kamu hanya pengecut…….,” matamu basah oleh kepedihan.
Sungguh, ketika janur kuning itu melengkung di hadapan rumahmu, aku masih belum percaya. Namun setidaknya, aku lega, dan aku tetap merasa menang , karena sanggup meruntuhkan keangkuhanku sendiri.
Karena aku rindu Bahasa Jiwamu, dearest Chantiq.
Gila, satu tahun kemudian , aku masih saja angkuh. Bahwa aku masih ke-ge-er-an, anggap kamu takkan bisa melupakan aku. Lantas, saat kamu pulang belanja di satu supermarket aku nekad mendatangimu. Aku bilang lagi, aku cinta. Aku yakin , pasti rasa cinta di masa silam itu tidak pernah hilang.
Tapi aku terkejut melihat mata dinginmu. Amarah dan gusar, Rasa terganggu. Muak dan kesal.
“Mohon maaf sebesar-besarnya. Jujur, sebaiknya jangan coba-coba mengungkapkan cinta kepada orang yang hatinya sudah milik seseorang. Apalagi sama sekali tak ada rasa sayang dan cinta kepadamu. Apalagi, kamu pernah mempermainkan hatinya di masa lalu…. Ungkapkan saja cinta , kepada orang yang menunggumu, bukan orang yang membencimu!!!!!!” gdubrak….. terjaga dari mimpi burukku.
Mimpi yang jadi kenyataan.
(illustrasi by masrierie)